TEMPO.CO, Bekasi - Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat pelayanan air PAM baru menjangkau 26 persen warga Kota Bekasi. Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan hanya 4,18 persen pelanggan air PAM Kota Bekasi yang tersuplai air berkualitas bagus.
"Dari segi kualitas, air PAM yang diterima pelanggan itu hanya 4,18 persen yang bagus," kata Diana di area Saluran Air Baku Palanta, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin, 18 September 2023.
Diana menjelaskan, kebutuhan air di Kota Bekasi cukup banyak. Kondisi air Kali Bekasi yang menyusut akibat kemarau panjang membuat Kota Bekasi kekurangan air baku untuk diolah menjadi air bersih.
Apalagi saat ini Kali Bekasi tengah tercemar limbah industri sehingga Perumda Tirta Patriot dan Perumda Tirta Bhagasasi tidak bisa memproduksi air secara maksimal. Diana pun menegaskan buruknya kualitas air PAM Kota Bekasi disebabkan air baku dari Kali Bekasi tercemar limbah.
"Air bakunya Kali Bekasi masih seperti ini. Berarti, kan, kualitas airnya enggak bagus juga, makanya ini harus ditingkatkan," ujar Diana.
Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi pun berupaya membangun pipanisasi air saluran Kalimalang untuk diolah menjadi air bersih. Proyek dengan anggaran Rp 35 miliar itu pun sudah mendapat dukungan dari Kementerian PUPR.
Adanya pipanisasi itu, Perumda Tirta Patriot dan Perumda Tirta Bhagasasi nantinya tidak bakal menggunakan Kali Bekasi sebagai sumber air baku. Saluran Kalimalang nantinya bakal digunakan sebagai sumber air baku untuk diolah dan disuplai kepada pelanggan air PAM di Kota Bekasi.
"Jadi, mau enggak mau nanti akan ada tambahan dari SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Jatiluhur (melalui Saluran Kalimalang) 300 liter per detik dan nanti Pak Wali Kota akan menambah lagi, sehingga pelayanan air yang ada di Kota Bekasi bisa bertambah," ujar Diana.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM