TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota atau JRMK, Minawati menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun DPRD yang tidak mau menemui warga eks Kampung Bayam untuk berdialog.
“Dari DPRD, Pemrov DKI belum ada yang datang,” kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota atau JRMK, Minawati saat dihubungi Tempo, Rabu, 20 September 2023.
Program rumah susun Kampung Susun Bayam yang diinisiasi dan selesai dibangun di era Gubernur Anies Baswedan kini tak jelas juntrungannya. Rumah susun yang diberi nama kampung susun itu semula akan dihuni oleh warga eks Kampung Bayam.
Tapi hingga saat ini, mereka tak bisa menempati kampung susun tersebut. Pun tidak ada penjelasan, bila warga eks Kampung Bayam tak bisa menghuni Kampung Susun Bayam, lalu siapa dan untuk apa rumah susun di dekat stadion JIS itu?
Menurut Minawati, setelah Anies berhenti sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 lalu, warga eks Kampung Bayam mengalami perlakuan berbeda dengan inisiatif awal saat pembangunan kampung susun dimulai.
“Ya waktu dia (Anies) lengser sudah dilimpahkan untuk diurus. Tapi gak tahu ya namanya birokrasi ya beda ada yang berpihak kepada kami, ada yang tidak,” ucapnya.
Menurutnya, pada saat Anies Baswedan masih menjabat sebagau Gubernur, warga Kampung Bayam sebulan sekali rutin melakukan dialog.
“Setelah (Anies) selesai, kerjasama itu selesai juga, karena kami kan rutin dulu setiap sebulan sekali berdialog dengan para dinas,” ujarnya.
Wati mengatakan hal yang paling terasa berbeda setelah Anies tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI adalah tidaknya ada dialog dari dinas atau Pemprov DKI.
“Setelah Anies lengser itu gak ada,” ucapnya.
Eks Warga Kampung Bayam yang belum pindah mengaku masih kesulitan komunikasi dengan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro, kontraktor yang membangun Kampung Susun Bayam.
“Komunikasi kami dengan Jakpro agak sulit,” katanya.
April lalu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pernah memilih menutup mulut dengan telapak tangannya ketika ditanya wartawan soal nasib eks warga Kampung Bayam. Ia lalu mengatakan bahwa dirinya saat ini tengah fokus pada program yang sedang berjalan.
“Saya, kan konsen yang lebih urgent,” kata Heru Budi di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 3 April 2023.
Saat warga Kampung Bayam mengajukan gugatan, Heru Budi tetap masih irit bicara. Ia mempersilakan wartawan untuk bertanya ke Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta.
Dalam wawancara khusus dengan Tempo Agustus lalu, Kepala Sekretariat Presiden itu menyatakan dirinya tidak menganulir berbagai komitmen yang sudah dibuat di era Gubernur Anies Baswedan.
“Kalau mengenai komitmen-komitmen dengan yang lalu ya silakan aja, saya tidak menganulir komitmen yang, perjanjian yang lama, silakan aja,” ujarnya, Jumat, 25 Agustus 2023
Heru Budi menyerahkan tindaklanjut masalah tersebut kepada Jakpro dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara.
Ia meminta PT Jakarta Propertindo atau Jakpro dan Wali Kota Jakarta Utara untuk melakukan pendekatan dan menawarkan eks warga Kampung Bayam menghuni rumah susun atau rusun yang telah disiapkan.
“Saya minta Jakpro, Wali Kota ya beri mereka tempat yang baik bisa nggak diberikan rusun yang kosong. Udah itu aja,”
Belakangan, warga eks Kampung Bayam justru ditawari untuk tinggal di Rusun Nagrak. Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun (Rusun) Nagrak untuk menampung warga eks Kampung Bayam, Jakarta Utara yang terkena gusur proyek Jakarta International Stadium (JIS).
"Sudah kita siapkan di Rusun Nagrak. Silakan warga (Kampung Bayam) yang ingin pindah," kata Pelaksana tugas Kepala (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Retno Sulistiyaningrum usai rapat kerja dengan komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin, 10 Juli 2023 seperti dilansir dari Antara.
MUTIA YUANTISYA
Pilihan Editor: Janji Anies Baswedan Ke Eks Warga Kampung Bayam, Heru Budi: Saya Tidak Menganulir