TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri untuk mengetahui legalitas 12 senjata api yang ditemukan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 28 September 2023
Direktur Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hirbak Wahyu Setiawan mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Baintelkam Polri soal perizinan belasan senjata api (senpi) tersebut.
"Sedang dikoordinasikan dengan Baintelkam untuk dicek izinnya," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
Hirbak menjelaskan belasan senpi yang disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan penggeledahan tersebut terdiri dari berbagai jenis.
"Dari berbagai jenis. Ada Smith&Wesson (S&W), Walther, Tanfoglio dan lain-lain," katanya.
Sebelumnya, KPK menggeledah rumah dinas Syahrul untuk mendalami dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Pada saat penggeledahan berlangsung, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu sedang melakukan kunjungan kerja ke Food and Agriculture Organization di Roma, Italia. Rumahnya tampak sepi saat KPK melakukan penggeledahan.
Adapun temuan sementara KPK dalam proses penyidikan kasus korupsi ini, yakni sejumlah uang bermata uang rupiah dan juga dalam bentuk mata uang asing.
“Tim penyidik membawa alat penghitung uang untuk menghitung secara akurat jumlah uang yang ditemukan dalam proses penggeledahan dimaksud. Juga beberapa dokumen yang terkait dengan perkara. Juga barang bukti elektronik,” kata juru bicara KPK Ali Fikri
Ali Fikri mengatakan, nilai uang yang ditemukan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo senilai puluhan miliar rupiah. "Selain itu ada juga beberapa senjata api,” ujar Ali Fikri.
Pilihan Editor: Misteri Kematian Bocah di Depok usai Buah Zakar Diremas, Hasil Visum Ada Bekas Luka di Kelamin