TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan memeriksa saksi ahli untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha (24 tahun). Menurut Ade, saksi ahli akan diperiksa segera, tapi ia tak mendetailkan waktu persisnya.
"Minggu ini kami lakukan pemeriksaan terhadap ahli ya, ahli pidana atau ahli di bidang pornografi," katanya saat ditemui Tempo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 29 September 2023.
Icha adalah perekrut 21 anak berusia di bawah 18 tahun untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial atau PSK online. Icha diketahui melakukan bisnis haram ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aksinya berakhir saat polisi menangkap pelaku yang hendak mengantarkan korban ke klien di sebuah hotel wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Ade menjelaskan, Icha merekrut puluhan anak perempuan ini dari kenalannya. Jaringan Icha yang adalah teman sepermainan atau tongkrongan berdomisili di Jakarta.
Kepada polisi, muncikari itu mengaku beraksi sejak April 2023. Icha mengambil keuntungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta dalam setiap transaksinya.
Tarif yang dipasang untuk klien berbeda-beda. Menurut Ade, korban dijajakan Rp 1,5 per jam untuk kategori tidak perawan. Sedangkan yang kategori perawan dipatok harga sampai Rp 8 juta per jam.
"Para klien ini akan membayarkan DP (down payment) terlebih dulu kepada tersangka FEA senilai Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu," ujar Ade saat ditemui pada Senin, 25 September 2023.
Icha mempromosikan bisnis prostitusi anak di bawah umur ini melalui media sosial X. Polisi menyelidiki akun yang menjajakan anak-anak itu sejak 11 September 2023 hingga akhirnya menangkap Icha.
Ternyata, pelaku dan pembeli jasa melakukan pembicaraan melalui aplikasi Telegram dan Line. "Bahkan ada beberapa klien juga yang meminta untuk para anak korban ini menggunakan pakaian sekolah," kata Ade.
Setelah deal, Icha akan mengantarkan korban ke sebuah hotel sesuai permintaan klien. Kemudian pembayaran akan dilunasi ketika bertemu.
Ade mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka tambahan. Penyidik masih memburu pelaku lain yang diduga terlibat, termasuk jaringan yang merekrut para korban anak prostitusi online.
Pilihan Editor: Petugas Usir Relawan Pembawa Papan Bergambar Wajah Ganjar Pranowo Saat CFD Jakarta