Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPAI Sarankan Ibu yang Tenggelamkan Bayi ke Ember Diberi Pendampingan Psikolog dan Peksos

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bayi. freepik.com
Ilustrasi bayi. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti perilaku seorang ibu inisial A yang menenggelamkan bayinya ke dalam ember. Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyarankan agar psikologis A diperiksa.

Dia menilai ibu tersebut yang baru saja melahirkan masih dalam kondisi rentan.

"Selanjutnya harus ada pendampingan di keluarga tersebut yang akan dilakukan oleh Peksos (pekerja sosial) dan psikolog untuk melihat kondisi yang terjadi dan memastikan anak aman dan mendapat perlakukan yang baik," tutur Diyah saat dihubungi, Selasa, 17 Oktober 2023.

Selain psikologis sang ibu, KPAI menyarankan agar fisik bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diperiksa keadaannya. Mengingat A menenggelamkan anaknya sendiri dengan cara memutar balikkan tubuh, hingga kepala bayi itu berada di dalam air.

Diyah Puspitarini mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dan pendampingan psikolog terhadap ibu tersebut. "Termasuk kondisi keluarganya masih didampingi oleh Peksos (Pekerja Sosial)," katanya.

Perlakuan terhadap bayi itu direkam sendiri oleh A dalam sebuah video 40 detik di kamar mandi. Terdengar suara perempuan sambil tertawa menyeburkan bayinya ke dalam ember warna hijau.

A terlihat menyalakan keran hingga airnya menyembur ke wajah bayi. Dia melanjutkan dengan mengguyur tepat ke wajah anaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bayi itu sudah menangis, tapi ibu tersebut terus melanjutkan. Kemudian posisi bayi dibalikkan hingga kepalanya tenggelam, tetapi ibunya tetap tertawa sampai selesai merekam.

Perkara ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro mengatakan, penyidik masih terus menelusuri dugaan A memiliki sindrom baby blues.

Polisi sudah memeriksa ibu tersebut dan Ketua RT setempat. Kejadian itu terjadi di rumah A di Jalan Penerangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Kami juga menggandeng psikiater, untuk melaksanakan kegiatan penyidikan," ujarnya, Selasa, 17 Oktober 2023.

NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Polisi Dalami Kejiwaan Wanita yang Tenggelamkan Bayi ke Ember, Diduga Sindrom Baby Blues

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

40 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

42 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

47 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

47 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

47 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

48 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri