TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Inspektur Jenderal Imam Widodo sebagai Komandan Korps Brimob menggantikan Komisaris Jenderal Anang Revandoko yang akan pensiun
Imam mengatakan program kerjanya saat ini adalah fokus menciptakan kondisi aman jelang Pemilu 2024.
Menurut Imam, sebagai pejabat baru, ia akan meneruskan apa yang sudah diprogramkan oleh pendahulunya. “Jadi tidak ada perubahan apalagi sekarang sudah memasuki tahun politik,” kata dia usai serah terima jabatan di Mako Brimob Polri, Depok, Jumat, 20 Oktober 2023.
Jenderal polisi bintang dua itu menyebut, Anang Revandoko sudah menyiapkan berbagai program bagi Korps Brimob untuk menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya Polri dari tingkat pusat sampai daerah bersatu dengan semua komponen pengamanan yang ada untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Sementara itu Anang hakulyakin dengan kinerja penggantinya. Alasannya Imam memiliki pengalaman bertugas dan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Anang yakin Komandan Brimob baru mampu membawa organisasi elite Polri tersebut menjadi pasukan yang setia kepada negara dan pimpinannya.
“Beliau pernah menjadi pasukan PBB, dan beliau bagaimana setiap permasalahan bangsa selalu hadir dengan anggota di tengah masyarakat, di tengah-tengah permasalahan bangsa,” ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Anang berpesan kepada jajaran Brimob di bawah kepemimpinan Dankor yang baru agar menjaga profesionalitas dan kesetiaan dalam bertugas kepada bangsa dan organisasi Polri.
“Sekali lagi kami dukung Jenderal Imam membawa pasukan yang sangat besar sekolah, besar sekali jumlahnya dan sangat modern dan profesional. Namun demikian kesetiaan Korps Brimob Polri jangan pernah diragukan kepada bangsa dan negara,” ujar Anang
Dalam pengamanan Pemilu 2024, Polri mengerahkan 261.695 personel dari tingkat Mabes Polri dan Polda jajaran yang bertugas dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024.
Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob Nusantara, serta 8.500 personel pengendali massa (dalmas) Nusantara yang siap dimobilisasi kapanpun dan dimanapun di seluruh wilayah Indonesia.
Pilihan Editor: Kronologi Ledakan Setiabudi, Rekan Korban: Ketemu Barang Kayak Paket, Diketok Meledak