TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta dicoret dari kalender balap mobil listrik Formula E 2024 yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah pada 8 Juni 2024. Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai kalaupun Formula E Jakarta 2024 tetap terselenggara, Pemprov DKI tidak diuntungkan secara ekonomi.
"Dikerjakan pasti merugi, kita patut berkaca juga ke penyelenggaraan sebelumnya (tahun 2023)," ujar anggota Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta itu dalam pesan singkatnya ke Tempo, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Gilbert, kerugian itu akan makin besar sebab biaya penyelenggaraannya tidak sedikit. "Tapi kembalinya juga enggak seberapa," ucap dia.
Pencoretan Jakarta sebagai tuan rumah dari kalender balap Formula E 2024 karena waktu penyelenggaraannya yang bertepatan dengan Pemilihan Presiden 2024 putaran kedua-jika ada.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sedang melobi FIA agar jadwal balapan diubah.
Pasalnya Jakarta telah membayar commitment fee sebesar Rp560,3 miliar dari total Rp653,08 miliar untuk tiga musim penyelenggaraan, yakni dari 2022 hingga 2024.
Sementara itu, anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana juga tak setuju jika Formula E 2024 digelar di Jakarta.
"Jika secara keuangan (itu) tidak merugikan negara, menurut saya tidak apa. Tapi lebih baik enggak usah diselengarakan lagi tahun depan, karena menurut saya enggak bermanfaat," kata politikus PSI ini lewat pesan teksnya pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Jika Jakpro tetap ingin menggelar Formula E 2024 di Jakarta, harus dipastikan tidak ada kerugian pada negara. "Jakpro harus bertanggung jawab dalam hal ini karena sudah business to business," kata dia.
Pilihan Editor: KPK Disebut Belum Respons Permohonan Supervisi Dugaan Pemerasan SYL, Polda Metro Jaya: Tidak Hambat Penyidikan