TEMPO.CO, Jakarta - Munarman, eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) kini bebas dari Lapas Salemba, Jakarta Pusat pada Senin pagi ini. Berbaju putih dengan atribut selempang bendera Palestina, Munarman disambut oleh para anggota FPI yang melantunkan salawat.
"Kezaliman yang saya alami sekarang ini tidak ada apa-apanya dibandingkan saudara-saudara kita di Palestina," kata Munarman kepada wartawan di Lapas Salemba, Senin, 30 Oktober 2023.
Dua tahun yang lalu, pada Selasa, 27 April 2021, Densus 88 Antiteror menangkap mantan Sekretaris Umum FPI itu di Perumahan Modern Hills, Tangerang Selatan. Menurut keterangan polisi, Munarman diduga menggerakkan orang lain serta mufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi.
Munarman pun divonis tiga tahun penjara lewat sidang tertutup di masa pandemi Covid-19.
Kasus dugaan terorisme ini bermula saat seorang tersangka terorisme Jamaah Ansharud Daulah (JAD), Ahmad Aulia menyebut nama Munarman dalam video pengakuannya. Dalam video ia mengatakan telah dibaiat bergabung bersama organisasi teror ISIS. Kata dia, pembaiatan itu telah disaksikan oleh Munarman.
Namun, Munarman membantah keterangan Ahmad Aulia itu. Setelah 2,5 tahun dipenjara, eks petinggi FPI itu tetap bersikukuh menolak tuduhan tersebut.
"Di persidangan tidak ada bukti itu semua. Di persidangan saya hanya dinyatakan tidak melaporkan pada suatu peristiwa baiat padahal pada tahun 2015, baiat itu belum menjadi tindak pidana, itu baru menjadi tindak pidana melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018," kata dia.
Usai menemui para pendukungnya, Munarman langsung bergegas masuk mobilnya. Seorang wanita menyemangati Munarman dengan memasukkan tangannya ke dalam mobil yang ditumpangi eks Ketua YLBHI itu. Dia juga mengucapkan rasa syukur atas kebebasan Munarman.
Pilihan Editor: Narapidana Teroris Eks Juru Bicara FPI Munarman Berikrar Setia kepada NKRI