TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut saham bir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) bisa membantu DKI Jakarta saat COVID-19.
"Iya waktu kami COVID-19 dapat dana dari situ untuk membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) kan dari Bank DKI dan PT Delta," kata Prasetio Edi Marsudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25 persen yang tercatat di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) pada 2023. Adapun saham tersebut digunakan sebagai kendali pemerintah.
"Saham di Delta dikasih oleh Belanda, tujuannya untuk mengukur sampai sebatas mana pemerintah bisa mengontrol masyarakat beli dan minum bir," katanya.
Ketua DPRD DKI Jakarta ini menuturkan adanya saham di perusahaan bir tersebut perlu dipahami lantaran Jakarta sebagai kota wisata. "Kok, gubernur mau menghilangkan yang dia tidak tahu sejarah PT Delta, bukan masalah ini haram atau tidak haram," tuturnya.
Pernyataan Prasetio ini menanggapi ucapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengenai bacapres 2024, Anies Baswedan, yang pada 2017-2022 menjabat sebagai Gubernur DKI ingin menjual saham PT Delta Djakarta Tbk namun tidak disetujui DPRD DKI.
Prasetio menilai seharusnya Ahmad Syaikhu mendalami sejarah PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) agar lebih memahami tujuan adanya saham bir tersebut. "Dalam sejarah itu, sebagai gubernur tidak pernah memberikan Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke Delta lantaran ditakutkan disalahgunakan," katanya.
Penjualan saham bir menjadi salah satu janji kampanye Anies Baswedan saat Pilgub DKI Jakarta. Namun, janji itu tak terlaksana hingga akhir jabatannya karena terbentur persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI yang menjadi syarat sesuai aturan.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin pada Maret 2021 menyebut jika Anies sudah tiga kali mengirimkan surat ke pimpinan DPRD terkait penjualan saham bir, tapi tak direspons.
Di sisi lain, PT Delta Djakarta rutin memberikan dividen ke Pemprov DKI Jakarta. Pada 2020, misanya, perusahaan ini memperoleh keuntungan Rp123,5 miliar. Keuntungan tersebut menurun hampir 61 persen dari tahun 2019 yang hampir Rp 317 miliar. Dari keuntungan ini Rp 52,5 miliar disetor ke kas pemerintah pada 2021.
“Bisa dibayangkan dalam kondisi ekonomi kita masih dalam posisi resesi PT Delta Djakarta masih mampu menyetor dividen sebesar itu ke kas Pemprov DKI Jakarta. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini sangat sehat dan memiliki prospek yang sangat bagus ke depan,” kata Komisaris Utama PT Delta Djakarta saat itu, Sarman Simanjorang, melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Anies, saat masih menjabat, pernah menyebut jika Pemprov DKI menjual 26,25 persen sahamnya di PT Delta Djakarta akan mendapat pemasukan sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan dana sebanyak itu, Anies mengatakan Pemprov DKI dapat membangun banyak infrastruktur baru, seperti sekolah dan pipa air.
JULNIS FIRMANSYAH | ZEFANYA APRILIA | ANTARA
Pilihan Editor: 4 Hal yang Diketahui di Kasus Mayat Bapak-Anak Membusuk di Koja