Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Penipuan Rekrutmen Pegawai Tangsel, Eks Calon Wali Kota Sebut Ada Sistem Setoran

image-gnews
Ilustrasi Suap. shutterstock.com
Ilustrasi Suap. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik uang pelicin untuk rekrutmen pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dicurigai bukan hal baru. Praktik diduga semakin merajalela karena semakin kuatnya sistem setoran antara atasan dan bawahan.

Direktur Visi Integritas Ade Irawan mengungkap itu saat diminta tanggapannya atas dua laporan dugaan penipuan dalam rekrutmen pegawai honorer di Pemkot Tangsel. Laporan yang melibatkan sejumlah nama pegawai honorer maupun ASN di sejumlah dinas itu kini tengah diusut di Polres Metro Tangerang dan Polsek Pondok Aren.

Ade Irawan, eks Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mantan calon wali kota dalam Pilkada Tangsel 2017 lalu, mengungkap pernah menerima laporan langsung tentang praktik itu. Laporan datang dari birokrat di sebuah kantor dinas yang mengaku menjadi korban sistem setoran bulanan yang jumlahnya disesuaikan dengan posisi.

"Semakin tinggi semakin besar (setoran)," kata Ade kepada TEMPO, Minggu 5 November 2023. 

Menurutnya, praktik uang pelicin dan setoran sudah menjadi pola umum di banyak pemerintahan daerah tak terkecuali Kota Tangerang Selatan. Rekrutmen, rotasi, mutasi disebutnya menjadi ajang dari praktik itu. "Pemangkas birokrasi, karenanya istilah mereka adalah loyalitas tanpa batas. Untuk loyalitasnya, ya duit itu," ujarnya. 

Ade mengatakan, maraknya praktik kotor itu tergambar pula dari data operasi tangkap tangan KPK yang berupa kasus pemerasan atau suap. "Paling banyak tertangkap kan birokrasi, meskipun mereka bukan pelaku utama tapi yang eksekusi kan mereka," katanya. 

Kantor Wali Kota Tangerang Selatan di Pamulang. (Tempo/M. Iqbal)

Ade mendukung janji Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie untuk bersikap tegas. Kalau perlu, dia menyarankan, janji ditindaklanjuti dengan juga bekerja sama Aparat Penegak Hukum terhadap dua pelaporan kasus yang ada saat ini. "Ini sudah pidana, mestinya bisa minta apgakum supaya ada efek jera," katanya yang meragukan inspektorat bisa menuntaskan kasus.

Sebelumnya, Benyamin Davnie meminta jika terdapat korban penipuan yang dilakukan anak buahnya di lingkungan Pemkot Tangsel, masyarakat bisa melaporkannya. Mengadu ke polisi juga dipersilakannya. "Saya tidak akan segan untuk menindak oknum gang nakal," katanya sambil menambahkan, "Itu Inspektorat sudah bekerja dan itu adalah bukti jika kita serius menangani hal ini."

Uang Pelicin dan Orang Bawaan Sudah Biasa?

Nadia Nuke, saat diwawancara pada 16 Oktober lalu, membeberkan kronologi dugaan penipuan yang diadukannya ke Polres Tangerang bermula dari 2021. Warga Kota Tangerang ini mengaku mendapat informasi lowongan di Satpol PP Tangsel dari temannya yang sudah bekerja di sana. 

Atas dasar info tersebut, Nadia meminta bantuan kepada pamannya dicarikan akses ke orang dalam. Nadia menempuh jalan ini juga atas rekomendasi temannya. "Dia ngejelasin bahwa disitu lamaran rata-rata bawaan wali kota, dewan, pejabat, dan lain-lain. Kata dia, 'Jadi kalau lu ga pake duit, lu kalah'," kata perempuan berusia 32 tahun ini.

Dari sini Nadia berhubungan dengan seorang pegawai honorer Satpol PP Tangsel--yang namanya juga tercantum dalam bukti kuitansi pembayaran Rp 34 juta dari Nadia. Sebelumnya, kepada Nadia dan pamannya itu, si pegawai membenarkan informasi adanya lowongan kerja di Dinas Satpol PP Tangsel. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukti pembayaran oleh Nadia Nuke (32 tahun) yang ingin jadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan. Pembayaran total senilai Rp 36 juta sudah dilakukan pada 2021 namun dia tak kunjung direkrut, sehingga akhirnya mengadukannya sebagai penipuan pada 20 Maret 2023. (ISTIMEWA)

"Dia bilang, 'sama saya aja, saya bisa masukin' katanya gitu," tutur Nadia yang total telah membayarkan uang Rp 36 juta. "Karena dia minta uang rokok juga," katanya menambahkan.

Tapi, hampir 1,5 tahun berlalu, dia tak kunjung menerima panggilan. Saat menanyakannya, Nadia mengaku dilempar-lempar. Berkas sudah di meja Kepala Badan Kepegawaian Daerah menunggu arahan Wali Kota Benyamin Davnie. Begitu antara lain jawaban yang diterimanya.

Dari Pegawai Honorer sampai Kepala Dinas Terlibat?

Apa yang dialami Alvin, 26 tahun, mirip dengan Nadia. Dia juga mengatakan mendapat informasi bukaan calon pegawai di jajaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan dari temannya. Bedanya, dia menyebut nama Hendra Wijaya, ASN dari Dinas Kesbangpol sebagai orang dalam yang dihubunginya.

"Saya dikenalkan teman," katanya kepada TEMPO, 17 Oktober 2023. Sedang info lowongan yang dimaksudnya adalah posisi pegawai honorer di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Alvin mengaku menjadi lebih yakin terhadap Hendra usai dipertemukan dengan Kepala Dinas Dukcapil Tangsel Dedi Budiawan untuk wawancara atas lamaran yang dia layangkan pada 31 Juli lalu. Termasuk saat dia diminta menyetorkan uang muka dengan alasan sudah ditunggu. 

"Waktu itu dia bilang kalau ga sekarang ada yang mau masuk," katanya, "Takut digantiin, akhirnya mau ga mau ane tf di tempat hari itu juga setelah ketemu kadis," ujarnya.

Korban penipuan masuk kerja Alvin saat bertemu dengan Kadisdukcapil Kota Tangerang Selatan diruangannya. (Istimewa TEMPO)

Alvin mengungkap itu semua karena mengalami ketidakjelasan justru setelah pembayaran tersebut. Dia mengaku telah mendatangi Kantor Kesbangpol Kota Tangsel untuk meminta kejelasan terhadap Hendra Wijaya namun sia - sia. "Saya memutuskan untuk lapor polisi dalam waktu dekat ini," ujarnya saat itu. 

Alvin belum bisa dihubungi kembali tentang rencana pelaporan itu namun Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bambang Askar Sodiq mengungkap adanya pelaporan atas ASN bernama Hendra Wijaya itu. Korbannya, kata dia, ada tiga orang. Adapun Dedi, kepada TEMPO, membantah pertemuan untuk interviu, tapi justru menjelaskan tidak ada lagi rekrutmen honorer.

Pilihan Editor: Hujan Masih Berpotensi Turun di Bodetabek Hari Ini, tapi Tidak di Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN: Rumah di Puspiptek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 jam lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspiptek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

8 jam lalu

Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil saat pulang kerja, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforms Birokrasi (PANRB) Abdullah Anwar Anas memastikan kepindahan ASN termasuk PNS, TNI, Polri ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyqak 6000 orang dan akan dimulai pada Juli 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN


KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

10 jam lalu

Suasana di depan Gedung KPK/Tempo/Mirza Bagaskara
KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

21 jam lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

1 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

3 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

3 hari lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

4 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.