TEMPO.CO, Depok - Ratusan buruh di Kota Depok melakukan unjuk rasa di depan gerbang Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Pancoran Mas, Kamis pagi. Mereka menuntut peningkatan upah minimum kota 15 persen menjadi Rp5.398.551 atau naik Rp700 ribu.
Dalam demo tuntut kenaikan upah tersebut, massa buruh membawa satu mobil pick up yang membawa sound system, sedangkan sejumlah buruh membawa bendera dan sejumlah kardus bertuliskan 'sudah saatnya upah buruh layak dan sejahtera' dan 'Cendol dawet 5 ratusan aturan ruwet buruh ke jalan.'
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Depok Wido Pratikno mengatakan demo buruh menuntut peningkatan UMK 15 persen pada 2024. Tuntutan ini diajukan karena kenaikan sejumlah harga barang kebutuhan pokok atau inflasi pada tahun 2023.
"Saat ini upah buruh di Kota Depok mencapai Rp4.694.493. Jika tuntutan kenaikan 15 persen dapat diwujudkan pada tahun 2024, jumlahnya akan meningkat menjadi Rp5.398.551, atau peningkatan sekitar Rp700 ribu," kata Wido.
Ia pun meminta agar kenaikan UMK Depok 15 persen dapat direalisasikan, sehingga membuat kesejahteraan buruh di Kota Depok semakin layak. "Kita ingin upah buruh layak dan hidupnya sejahtera, ya dengan menaikkan UMK 15 persen," ucap Wido.
Demo buruh tersebut membuat arus lalu lintas tersendat dan kendaraan mengular hingga underpass Dewi Sartika Depok. Kemacetan terjadi karena pendemo dan kendaraan yang diparkir memakan badan jalan.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Kritik Menu Pemberian Makanan Tambahan, DPRD Depok Panggil Kadinkes