TEMPO.CO, Jakarta - NZ, perempuan 52 tahun, tersangka makelar penipuan pinjaman dana kampanye caleg DPRD DKI Jakarta mengaku tidak tahu ada syarat harus beli koper terlebih dahulu.
"Saya juga enggak tahu masalahnya di sini dimintain segitu. Bilangnya, kan enggak pakai dana, gak pakai uang, ternyata pas di Solo kok dimintain dana gitu," kata NZ ditemui Tempo di Polsek Tambora, Rabu, 15 November 2023.
Dia membandingkan pernyataan korban, M, caleg DPRD DKI Jakarta yang melaporkannya ke Polsek Tambora. M sempat ditawari pinjaman dana dari orang lain dengan syarat harus membayar Rp 50 juta terlebih dahulu. Namun, tawaran itu ditolak M, yang memilih menggunakan jasa pinjaman tawaran NZ.
Awalnya, NZ tidak tahu kalau caleg itu diwajibkan membeli koper Rp 5 juta untuk dengan dalih sebagai wadah uang pinjaman. Tiap koper akan diisi uang Rp 5 miliar.
Investor pinjaman dana kampanye itu, sosok pasangan suami istri Gus Rudi dan Rina serta orang tuanya Romo Budi. Mereka menggelar acara presentasi pinjaman dana caleg di Hotel Tiara Solo selama 3 hari pada September lalu.
Dalam presentasi itu dijelaskan dari mana dana pinjaman itu diperoleh. Acara itu dihadiri sekitar 70 caleg dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga ada kemungkinan korban penipuan pinjaman dana kampanye itu bukan M saja.
Pada saat acara presentasi itu, NZ baru tahu ada persyaratan harus membeli koper.
Gus Rudi menyatakan sanggup memberikan pinjaman dana hingga Rp 60 miliar kepada caleg dengan syarat beli koper Rp 5 juta untuk tempat uang.
Menurut NS, M sempat memberikan uang Rp 23 juta, namun ditolak Gus Rudi. Alasannya caleg DPRD minimal harus membeli koper Rp 35 juta atau 7 buah. Uang itu sempat dikembalikan NZ kepada M.
Lantaran masih butuh dana kampanye, M memaksa untuk pinjam dana. Akhirnya disepakati 3 koper untuk pinjaman Rp 15 Miliar. Namun uang itu malah dipakai NZ untuk kebutuhan pribadinya, bukan disetorkan kepada Gus Rudi.
Setelah beberapa kali menanyakan kapan pinjamannya turun, caleg DPRD DKI itu memutuskan melaporkan NZ, makelar dugaan penipuan pinjaman dana kampanye itu ke Polsek Tambora. Ternyata uang M sudah terlanjur habis dipakai NZ untuk kebutuhan sehari-hari.
Pilihan Editor: Polisi Belum Bisa Sentuh Jaringan Solo, Otak Penipuan Dana Kampanye Bermodus Beli Koper