Jaringan Kereta Api Tersebar di Seluruh Wilayah Jepang
Atase Perhubungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang Ikhsandi Wanto Hatta mengatakan Jepang menjadi negara yang paling berhasil dalam mengembangkan kawasan TOD dan industri transportasi massal. Salah satu karakteristik paling mencolok di Jepang, adalah sistem kereta api yang terintegrasi. “Jepang memiliki sistem kereta api yang mencakup seluruh wilayah negara dan menyediakan jaringan transportasi yang luas,” ujarnya.
Kereta api, kata dia, merupakan salah satu moda transportasi yang paling diandalkan oleh penduduk Jepang, dan penggunaannya pun sangat efisien. Pemanfaatan angkutan publik di negara Matahari Terbit itu, mencerminkan budaya masyarakat Jepang yang cenderung mengutamakan transportasi umum. “Indonesia dapat mempelajari pengembangan transportasi di Jepang dan kawasan perkotaannya,” ujarnya.
Duta Besar Luar dan Berkuasa Republik Indonesia untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mengatakan pengembangan infrastuktur fisik transportasi mesti diimbangi dengan perilaku masyarakatnya. MRT, menurut dia, dapat menjadi sarana untuk memupuk budaya disiplin, bersih, dan perawatan yang detail.
Selain itu, MRT juga dapat menjadi simbol persahabatan Indonesia dan Jepang, serta dapat mendorong kerja sama kedua negara di bidang budaya. “Budaya transportasi Jepang memberikan inspirasi berharga bagi perkembangan moda transportasi massal di Indonesia,” ujarnya.
Pengembangan TOD di Jepang Sudah Dimulai sejak 100 Tahun Lalu
Kawasan berorientasi transit di Jepang, menjadi contoh TOD terbaik di dunia. Pembangunan kawasan terintegrasi di Jepang, membutuhkan waktu yang cukup panjang. Wakil Direktur Urusan Internasional Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT), Naoki Nishimura mengatakan pengembangan kawasan TOD di Jepang, telah dimulai sejak 1910. "Saat itu Jepang ingin mengembangkan jaringan kereta seperti di Jakarta, sekarang," ucapnya.
Pengembangan jaringan kereta di Jepang, kata dia, menjadi prioritas karena banyak masalah perkotaan yang muncul di negara ini, mulai dari kemacetan hingga pertumbuhan penduduk yang tinggi saat itu. Sehingga pemerintah menggagas pembangunan jaringan transportasi masal berbasis rel besar-besaran untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk.
Setelah jaringan transportasi publik itu menghubungkan antar wilayah, pemerintah Jepang bekerja sama dengan pihak swasta mengembangkan permukiman penduduk urban dengan konsep TOD. Pengembangan kawasan berbasis transit itu dianggap yang paling ideal untuk daerah perkotaan yang populasi penduduknya terus bertambah.
"Penggunaan kendaraan pribadi juga secara otomatis berkurang dengan mengembangkan kota dengan konsep TOD," ujarnya. "Selain mengurangi kemacetan juga mengurangi polusi udara karena penggunaan kendaraan bermotor berkurang."
Selanjutnya ada 2 jenis TOP yang dikembangkan di Jepang...