TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan 4 anak di Jagakarsa diduga berkaitan dengan kasus KDRT yang dilakukan Panca pada istrinya, D. Titin, 49 tahun, tetangga Panca, mengatakan sempat memberi peringatan agar empat anak Panca dan D itu dievakuasi ke rumah neneknya usai KDRT terjadi pada Sabtu, 2 Desember.
"Udah ngomong sama neneknya. (dijawab) Gak bisa katanya, repot, itu doang," kata Titin saat ditemui di rumahnya, Kamis, 7 Desember 2023.
Titin mengetahui ada KDRT ketika ibunda D meminta tolong bahwa anaknya menjadi korban. Dia sempat membantu mengevakuasi sementara anak-anak Panca dan D.
Titin sempat menyuapi makanan kepada empat anak tersebut. Namun, mereka kembali diserahkan kepada Panca.
Sepengetahuan Titin, Panca sudah dilaporkan ke polisi lantaran melakukan KDRT, tapi belum pernah diperiksa. Empat anaknya tetap di bawah pengasuhan Panca hingga akhirnya pembunuhan itu terjadi.
Empat anak Panca dan D ditemukan warga tewas dengan kondisi sudah membusuk dan dijajarkan di tempat tidur. Mereka berinisial V (perempuan 6 tahun), S (perempuan 4 tahun), AS (laki-laki 3 tahun), dan AK (laki-laki 1 tahun). Keempatnya diduga dibunuh oleh Panca.
Adapun Panca ditemukan warga di dalam kamar mandi dengan posisi tergeletak. Kemudian ada pisau yang dipegang di tangannya. Terdapar luka di tangan, kaki, dan bagian lainn. Panca diduga mencoba bunuh diri.
Titin bercerita dia awalnya curiga karena mencium bau busuk seperti bangkai hewan. Saat ditelusuri bau itu berasal dari rumah kontrakan yang dihuni oleh keluarga Panca.
Hunian tersebut persis di depan rumah Titin dan sama-sama berasa di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan. Bau busuk masih tercium, meski empat jenazah anak-anak sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Titin mengenal sosok empat anak itu sebagai anak yang aktif. Berbeda dengan Panca dan istrinya yang jarang berinteraksi. "Ceria. Anaknya main mulu ke luar, tapi yang ngeliatin bapaknya," tuturnya.
Jenazah empat anak-anak itu sudah selesai diautopsi. Panca yang sedang dalam perawatan sudah bisa diajak bicara dan dilakukan pemeriksaan pendahuluan.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto menyampaikan, pihak keluarga sudah diizinkan untuk mengambil jenazah anak-anak itu. Pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan penyidik Polres Jakarta Selatan saat pengambilan jenazah oleh keluarga.
"Sejak kemarin boleh. Tapi belum ada keluarga. Nanti keluarga izin penyidik ambil di sini," kata Hariyanto saat ditemui di Instalasi Kedoteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jumat, 8 Desember 2023.
Pilihan Editor: KJP Plus Tersumbat Gara-gara Data Pribadi Dipakai Beli Motor Kerabat