TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat saat ini, periode 27 November hingga 3 Desember 2023, ada 80 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. Rinciannya, 90 persen ringan dan tanpa gejala dan 10 persen dengan gejala sedang.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menuturkan varian EG.4 dan EG.5 dominan ditemukan sebagai penyebab kasus positif Covid-19 saat ini.
"Keduanya merupakan sub-varian dari Omicron," katanya ketika dihubungi, Jumat, 8 Desember 2023. Namun ia tidak membeberkan lebih lanjut soal keduanya.
Ngabila hanya mengatakan, meski kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan pada akhir tahun ini, keadaannya masih terkendali. Hal itu, katanya, dibuktikan dengan angka perawatan di rumah sakit yang tidak mengalami peningkatan.
"Penularan di komunitas lagi tinggi, kasus naik dua kali lipat daripada sebelumnya. Tapi sangat terkendali," ujar Ngabila.
Menurutnya, melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta karena pancaroba yang menyebabkan imunitas menurun. Tren kenaikan seperti ini, kata Ngabila, terjadi setiap enam bulan.
Ia menilai pola itu mirip dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA yang melonjak ketika pergantian musim. "Imunitas vaksin," lanjutnya, "juga mulai menurun setelah enam bulan."
Adapun untuk kasus kematian Covid-19 di Jakarta terakhir pada September 2023, sebanyak tiga kasus. Hingga saat ini, Dinas Kesehatan DKI belum mencatat kasus kematian akibat Covid-19.
Dinas Kesehatan DKI mengimbau agar masyarakat, khususnya kelompok rentan segera melengkapi vaksinasi Covid-19. "Juga selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih serta sehat," kata Ngabila.
Pilihan Editor: Viral Perusakan Sekretariat Relawan Ganjar di Depok, Panwaslu: Benar tapi ...