Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Depok Akan Kaji Ulang Peruntukan Eks Gedung SDN Pondok Cina 1 di Margonda

image-gnews
SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok, tampak gerbangnya digembok dan tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar, Senin, 8 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok, tampak gerbangnya digembok dan tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar, Senin, 8 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku belum tahu masa depan peruntukan lokasi eks Gedung SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kecamatan Beji pasca-gagalnya proyek pembangunan masjid raya. 

Menurut Idris, yang dilakukannya saat ini adalah sesuai dengan surat keputusannya terdahulu untuk pertama-tama memindahkan semua siswa sekolah itu ke sekolah atau kelas yang baru. Sarana dan prasaran di lokasi baru dianggap lebih nyaman dan aman. 

"Tempatnya juga baru bagus, sarpras-nya juga begitu, baru, sehingga nanti kami akan kaji ulang aset pemerintah kota di eks SDN Pondok Cina 1 ini," kata Idris, Senin, 8 Januari 2024.

Disinggung keluhan orang tua siswa terkait rombongan belajar (rombel) yang seharusnya 19 kelas, tetapi baru tersedia 14, Idris menegaskan solusinya adalah kegiatan belajar mengajar yang bergantian pagi dan siang. 

"Yang Pondok Cina 1 kan maunya pagi semua, ya, enggak apa-apa pagi semua. Kita pertahankan itu, enggak apa-apa nanti yang mengalah Pondok Cina 5-nya," kata Idris.

Pindah Setengah Hati Karena Gerbang Digembok

Terpisah, orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 mengaku terpaksa pindah ke gedung sekolah baru yang berlokasi di Jalan Pinang, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, memasuki sekolah semester baru tahun ajaran 2023/2024 ini.

Seperti yang disampaikan orang tua siswa Pondok Cina 1, Mujila, 46 tahun, ia mengaku masih setengah hati menerima kepindahan anaknya. "Karena kenangan kita banyak banget di gedung lama," kata Mujila, Senin, 8 Januari 2024.

Dia membandingkan lahan lebih luas di lokasi lama sehingga lebih layak untuk menampung 400 siswa lebih. "Kalau lihat fisik mah memang bagus ini (Gedung di Jalan Pinang), cuma kami masih berjuang mau balik lagi ke sana," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suasana hari pertama masuk sekolah semester baru tahun ajaran 2023/2024 di gedung baru SDN Pondok Cina 1 yang berlokasi di Gang Pinang, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Senin, 8 Januari 2024. Orang tua siswa mengaku pindah dengan setengah hati dari lokasi lama sekolah itu di Jalan Margonda. TEMPO/Ricky Juliansyah

Ditanya daya tampung di gedung baru, ia mengatakan sebagian orang tua siswa sudah menghitung ada 14 kelas dari kebutuhan 18-19 kelas. Jumlah siswa 24 orang per kelas. Karenanya, Mujila membenarkan, sekolah membuat aturan siswa dari SDN Pondok Cina 1 seluruhnya masuk pagi, sedangkan SDN Pondok Cina 5 dari kelas satu sampai lima masuk siang.

Ia pun mendapat informasi dari wali kelas bahwa jam belajar siswa kelas 2 hanya sampai pukul 10.00 WIB di gedung baru, padahal di SDN Pondok Cina 1 di Margonda hingga pukul 10.30 WIB. Sebabnya, pemakaian kelas bersama.  

"Kami sih berharap tidak ada sharing kelas dan semuanya dapat pagi, jam belajar jangan dikurangi lagi, biar anak belajarnya lebih efektif," kata Mujila

Betapapun menginginkannya, Mujila dan yang lainnya tak mungkin kembali ke gedung lama SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda. Gerbang sekolah itu digembok. Para orang tua siswa juga memikirkan keberlagsungan pendidikan anak-anaknya. "Jadi terpaksa ke sini," ucap Mujilah.

Saat mencoba konfirmasi Kepala SDN Pondok Cina 1, sejumlah guru yang ditemui TEMPO mengatakan yang bersangkutan sedang ke luar karena ada audit dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Pilihan Editor: Abaikan Pesan Anies Baswedan, Sekda DKI Tegaskan Warga Eks Kampung Bayam Harus ke Luar dari Kampung Susun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

4 jam lalu

Kepala KCD Wilayah II Bogor Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono saat menyambangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang


Penjelasan SMK Lingga Kencana Depok soal Kecelakaan Maut di Subang

6 jam lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Penjelasan SMK Lingga Kencana Depok soal Kecelakaan Maut di Subang

Pengurus SMK Lingga Kencana Depok masih fokus pada penanganan korban kecelakaan maut di Subang


Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Rasakan Firasat tidak Enak saat Lihat Kondisi Bus

7 jam lalu

Orang tua siswa korban tewas rombongan bus SMK Lingga Kencana, Diana menunjukan foto semasa hidup mendiang Mahesya di RT. 01/10 kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Rasakan Firasat tidak Enak saat Lihat Kondisi Bus

Seorang wali murid mengaku melihat ban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat selip sesaat setelah berangkat dari Depok menuju Bandung


Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Urus Kir di Wonogiri dan Habis Masa Berlakunya, Ini Penjelasan Dishub

10 jam lalu

Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu malam, 11 Mei 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Urus Kir di Wonogiri dan Habis Masa Berlakunya, Ini Penjelasan Dishub

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo membenarkan bus pengangkut siswa SMK Lingga Kencana mengurus kir di daerahnya


Kecelakaan Maut di Subang, Wali Murid SMK Lingga Kencana Kecewa ke Pihak Sekolah

11 jam lalu

SMK Lingga Kencana Depok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kecelakaan Maut di Subang, Wali Murid SMK Lingga Kencana Kecewa ke Pihak Sekolah

Salah satu wali murid SMK Lingga Kencana mengklaim sudah meminta pihak sekolah memastikan kelayakan bus sebelum berangkat


PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

19 jam lalu

Bakal calon Wali Kota Depok dari PKS Imam Budi Hartono dan bakal calon Wakil Wali Kota Depok dari Golkar Ririn Farabi Arafiq pada Pilkada Depok 2024. (ANTARA/Foto: Feru Lantara)
PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

Imam mengatakan pasangan Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 berencana melakukan deklarasi secepatnya.


Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

19 jam lalu

Penjaga sekolah YKS, Tri Wahyudi selamat dari kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Kecelakaan bus terguling di Subang itu menyebabkan banyak penumpang mengalami luka berat, dan 11 korban meninggal.


11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

22 jam lalu

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mendatangi SMK Lingga Kencana di Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Dari 11 korban meninggal dalam kecelakaan bus terguling itu, 10 orang adalah penumpang bus dan satu warga Subang yang tertabrak bus.


Kecelakaan Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana, Berikut 23 Nama Korban di Puskesmas Palasari

1 hari lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kecelakaan Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana, Berikut 23 Nama Korban di Puskesmas Palasari

Imam mengatakan Pemkot Depok siap memfasilitasi korban kecelakaan bus rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana yang luka berat dan serius.


Polres Metro Depok Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

1 hari lalu

Rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Foto : Istimewa
Polres Metro Depok Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

Polres Metro Depok mengirimkan 10 ambulans dikawal 2 Patwal untuk mengevakuasi korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang.