Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Flyover Cisauk Beroperasi Penuh, Pengguna Jalan: Mimpi Cisauk Bebas Macet jadi Nyata

image-gnews
Suasana lalu lintas di Jalan Raya Cisauk setelah flyover Cisauk dioperasikan. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Suasana lalu lintas di Jalan Raya Cisauk setelah flyover Cisauk dioperasikan. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Supriadi, 35 tahun, memacu mobilnya dengan kecepatan 60 kilometer per jam saat melintasi Jalan Raya Cisauk, Kabupaten Tangerang. Dia menambah kecepatan kendaraannya ketika melintas di atas flyover Cisauk yang membentang sekitar 1,2 kilometer itu.

"Sekarang sudah bisa bablas, gak sampai lima menit," ujar pekerja swasta ini kepada Tempo, Selasa, 9 Januari 2024. Pria asal Rumpin, Bogor, ini bergegas menuju Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD).

Sejak pembangunan flyover Cisauk rampung dan mulai dioperasikan akhir 2023, lalu lintas dari arah Bogor ke BSD dan sebaliknya relatif lancar meski volume kendaraan ramai terutama di pagi dan sore hari. "Sebelum ada flyover macetnya sangat parah, kadang antrean kendaraan mengular hingga 1 kilometer dan hampir tak kenal waktu," ujarnya. 

Kemacetan parah menjadi makanan sehari hari pengguna jalan Raya Cisauk sejak puluhan tahun. "Dengan waktu tempuh yang tidak pasti, kadang 30 menit-60 menit lebih untuk melewati titik macet saja," ujar Supriadi

Setiap hari Supriadi menitipkan kendaraannya di TOD BSD. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke Jakarta menggunakan kereta Api melalui Stasiun Cisauk yang sudah terintegrasi dengan TOD. "Alhamdulillah, sekarang kalau mau ke TOD dan stasiun lebih enak dan leluasa waktunya." 

Pengguna jalan lainnya, Randika, 27 tahun, mengatakan dengan adanya flyover ini kesemrawutan lalu lintas di jalan Raya Cisauk lebih tertata dan teratur. "Arah kendaraannya sudah jelas, flyover-nya juga nyaman. Cuma rambu-petunjuknya yang masih harus dilengkapi," kata warga Cisauk ini. 

Randika yang bekerja di Kota Tangerang ini harus melewati jalan Raya Cisauk setiap pagi dan sore. Di jam sibuk itulah perjuangan terberatnya untuk menembus kemacetan di Cisauk.

Jika kondisi sedang parah, Randika membutuhkan 30 menit hingga 1 jam untuk bisa keluar dari titik macet. "Tapi saat ini alhamdulillah macetnya udah gak ada, mimpi Cisauk bebas macet jadi kenyataan," kata Randika.

Sebagai warga Cisauk dan pengguna jalan, Randika mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tangerang yang telah membangun jembatan layang ini.

Minim Rambu Petunjuk Arah

Pantauan Tempo hari ini, flyover Cisauk sudah ramai dilalui kendaraan roda dua, roda empat, hingga kendaraan berat seperti truk. Kendaraan dari arah Rumpin, Bogor, Jawa Barat maupun dari BSD, Serpong, Tangerang Selatan melintas tanpa hambatan melalui jembatan layang.

Kendaraan yang akan ke Stasiun Cisauk dari arah Serpong bisa belok kiri menggunakan jalan di bawah flyover. Sementara kendaraan dari arah Bogor, lewat jalur bawah dan memutar di bawah flyover. Sayangnya, rambu rambu penunjuk arah belum terpasang di jalur itu. 

Tempo menjajal jembatan layang itu dan hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit untuk sampai ke TOD dan Stasiun Cisauk. 

Suasana lalu lintas di Jalan Raya Cisauk setelah flyover Cisauk dioperasikan. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Pemerintah Klaim Cisauk Kini Bebas Macet

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengoperasikan secara penuh flyover di Jalan Raya Cisauk setelah melalui tahap uji coba sejak 24 Desember 2023, tapi belum diresmikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kini sudah tidak ada lagi kemacetan di Cisauk," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid kepada Tempo, Kamis 10 Januari 2024. 

Flyover Cisauk merupakan satu dari empat program Tangerang bebas macet yang digagas Pemerintah Kabupaten Tangerang. Tiga lainnya yang kini sedang dikerjakan berbarengan adalah pembangunan underpass Bitung di Jalan Raya Serang, perbaikan Jalan Raya Legok-Karawaci, dan perbaikan Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi.

Jembatan layang Cisauk mulai dibangun November 2022 dan menghabiskan Rp 200 miliar. Jembatan layang ini memiliki panjang 1,09 kilometer, panjang jembatan 525 meter dengan dua lajur masing-masing memiliki lebar 5,5 meter. 

"Pembangunan jembatan layang mendesak untuk segera dilakukan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Cisauk yang disebabkan volume kendaraan sudah diatas ambang batas," kata Maesyal. 

Menurut Maesyal, sumber kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di jalan Raya Cisauk selama ini adalah volume kendaraan yang padat, lampu merah, rel kereta api, dan putaran jalan yang tidak tertata. "Masalah itu numpuk di satu titik, sehingga terjadilah kemacetan parah," kata Maesyal.  

Dengan dioperasikannya jembatan layang ini, ujar Maesyal, antrean kendaraan di lampu merah Cisauk telah teratasi. Begitu juga dengan perlintasan kereta api yang selama ini cukup menganggu lalu lintas kendaraan karena setiap 15 menit sekali harus ditutup.  

"Lintasan kereta yang sangat aktif ini menyumbang faktor kemacetan dan antrean panjang kendaraan di jalan Cisauk, di sisi lain lintasan ini cukup berbahaya bagi pengguna jalan karena sering terjadi kecelakaan," kata Maesyal. 

Maesyal menuturkan flyover ini juga menjadi salah satu fasilitas pendukung dalam optimalisasi stasiun KRL Cisauk yang dilengkapi dengan kawasan TOD. "Akses ke TOD dan stasiun Cisauk juga menjadi lancar," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan Flyover Cisauk akan diresmikan antara Januari dan awal Februari ini.  “Kami masih melakukan penyempurnaan-penyempurnaan yang menyangkut keamanan dan pengguna jalan," kata Iwan. 

Ia mengklaim pengguna jalan sudah merasakan dampak pembangunan jembatan layang dibiayai seluruhnya oleh APBD Kabupaten Tangerang itu. "Kurang lebih Rp 200 miliar, multiyears dua tahun anggaran 2022 dan 2023," kata Iwan. 

Proses pembebasan lahan dilakukan pada 2020 sampai 2022, pembangunan fisik dimulai November 2022, dan selesai pembangunan Desember 2023.  

Pilihan Editor: Warga Kampung Susun Akuarium Secara Sukarela Akhirnya Turunkan Spanduk dan Baliho AMIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

4 hari lalu

Puluhan pengunjung menikmati cuaca panas di pantai Cala Aiguablava, di tengah pandemi COVID-19 di Begur, dkat Girona, Costa Brava, 27 Juni 2020. REUTERS/Nacho Doce
SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

Sea Sun International adalah kompetisi seni internasional tahunan di Spanyol


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

4 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

5 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

7 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

7 hari lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup


Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

8 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.