TEMPO.CO, Jakarta - Tangis Adinda Yovita Widiasti pecah saat bertemu capres nomor urut 1, Anies Baswedan, di Half Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis 18 Januari 2024. Sambil terisak dia menumpahkan keresahannya soal RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga yang hingga saat ini belum disahkan.
Momen itu terjadi ketika mahasiswi Universitas Paramadina tersebut diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada Anies di atas panggung program Desak Anies. Saat itu, acara secara spesifik membahas soal perempuan, lingkungan hidup, dan agraria.
Dinda yang masih berusia 20 tahun itu mengaku sangat menaruh perhatian kepada pekerja rumah tangga, khususnya dari kalangan perempuan. "Bagaimana komitmen dan sikap Bapak terhadap nasib pekerja rumah tangga?" kata Adinda kepada Anies.
Merespons Adinda, Anies menegaskan bahwa polemik pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga harus dituntaskan. "Ada beberapa prinsip: memastikan kehidupan layak, jam kerja yang manusiawi, serta perlindungan kesehatan dan sosial bagi PRT," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan.
Anies juga mengatakan bahwa cawapres yang menjadi pasangannya, Muhaimin Iskandar, berpengalaman dalam menyelesaikan problem ketenagakerjaan. Oleh karena itu, dia berjanji akan melindungi PRT apabila terpilih menjadi presiden nanti.
"Harus ada batas umur minimal. Harus ada pelatihan. Paling penting, bantuan ikut kejar paket untuk menyelesaikan masalah putus sekolah yang dialami oleh pekerja rumah tangga," tutur Anies.
Anies turut memuji Adinda yang dinilainya berani mengambil posisi tegas dan peduli terhadap kesejahteraan pekerja rumah tangga. Penonton pun bertepuk gemuruh mengapresiasi pertanyaan Adinda.
Kepada TEMPO, Adinda menjelaskan bahwa hingga saat ini nasib PRT belum dilindungi secara jelas dalam regulasi yang ada. Dia juga menaruh harapan agar isu ini menjadi sorotan bagi Anies apabila nantinya terpilih menjadi presiden. "Dari zamannya Pak SBY dan hingga di akhir masa jabatan Pak Jokowi pun RUU PPRT masih belum disahkan," ucapnya.
Pilihan Editor: Kepala Desa Ditahan Polisi karena Tilep Uang Pembelian Tanah Warga BSD