Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Warga Kampung Susun Bayam Hidup Tanpa Aliran Listrik dan Air Bersih, Ditampung Anies Disisihkan Heru Budi

image-gnews
Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terik matahari menyilaukan mata pada Jumat, 26 Januari 2024, pukul 14.51 WIB, ketika TEMPO sampai di depan pagar besi berwarna putih dengan tembok warna senda dengan plang bertuliskan Kampung Susun Bayam berkelir hijau. TEMPO ingin melihat langsung bagaimana aktivitas dan keadaan para warganya yang baru-baru ini sedang menjadi buah bibir masyarakat.

Sebab kondisi mereka belum mendapat kepastian tempat tinggal dan mirisnya juga tak mendapat fasilitas penunjang kehidupan setelah rumahnya digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Tepat di samping gerbang Kampung Susun Bayam, berjaga empat hingga lima petugas keamanan. Baju mereka tidak seragam. Ada yang memakai kaus cokelat tua dan ada juga yang mengenakan kemeja hitam.

Perjalanan dari depan gerbang menuju area Kampung Susun Bayam bisa ditempuh sekitar dua menit menit menggunakan motor. Menelurisi jalan yang belum diaspal, yang lebarnya bisa dilewati lebih dari dua mobil, akhirnya sampai juga ke tempat tujuan. 

“Kami mau isi air dulu, kak, nanti kakak bareng aja sama bapak-bapak yang lewat buat langsung naik ke gedung (maksudnya rusun),” ujar salah satu wanita yang menjemut TEMPO. 

Selang beberapa detik, ada tiga laki-laki dengan perawakan khas bapak-bapak umur 50-an berjalan depan belakang. Seakan sudah tahu akan kedatangan TEMPO, ia tanpa basa-basi mengatakan. “Oh ini ya yang dari media tadi? Ayo langsung ikut kita ke atas, biar ngobrolnya enak,” katanya. 

Meski dengan penjagaan yang cukup ketat oleh sekelompok petugas keamanan, namun itu tak membuat suasana di Kampung Susun Bayam terasa menegangkan. Aktivitas sore yang santai, ibu-ibu sibuk mengambil air di sumur, satu dua bapak-bapak berlalu lalang menikmati sore di kampung yang letaknya persis di samping Jakarta International Stadium (JIS) itu. 

Untuk ukuran sebuah kampung yang minim segala akses, kebersihannya cukup terjaga. Tidak ada sampah berserakan di kampung itu. 

TEMPO diantar menuju lantai dua, tempat seluruh penduduk kelompok tani Kampung Susun Bayam itu tinggal. Lantai 1 atau yang disebut pelataran, berisikan foto-foto kebersamaan antara warga dan Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Foto itu dibentangkan di kain hitam dari sisi tembok satu ke tembok yang lain. Kemudian kain hitam itu diikat menggunakan kayu tipis agar tetap kokoh. Serangkaian foto itu diberi judul “Perkembangan Kampung.” 

Selain foto, berjejer galon plastik dan beberapa ember berisi air. Setelah TEMPO menanyakan air itu, ternyata untuk keperluan warga mandi dan kebersihan lainnya. 

Warga membawa ember berisi air yang diambil dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO sampai di lantai 2 dan ditunjukan oleh salah satu bapak yang mengantar. “Ini, kak namanya Pak Furqon, beliau ketuanya di sini,” ujarnya. Aktivitas di lantai dua Kampung Susun Bayam ini juga tak dipenuhi ketegangan. Mereka asyik bercengkrama beralaskan tikar lebar berwarna biru, menikmati sore dan anak kecil yang juga tak kalah sibuk bermain kejar-kejaran sambil berteriak, manambah ramai suasana. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muhammad Furqon, Ketua Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM), langsung menceritakan perjuangan mereka berada di rumah susun Kampung Bayam sejak 13 Maret 2023 tanpa akses listrik dan air bersih.  Pekerjaan utama mereka sebagai petani yang lama-lama terpaksa terputus karena segala keterbatasan akses dan ruang bergerak. 

Furqon menceritakan pertemuannya dengan beberapa warga Kelompok Tani Susun Bayam yang hadir di acara Desak Anies, acara kampanye pasangan calon nomor urut 1 itu di Jakarta Selatan pada 18 Januari lalu. Para warga seketika tidak kuat untuk tidak menangis saat bertemu kembali dengan Anies dan menceritakan sedikit tentang keadaan mereka yang hingga saat ini belum menempati Kampung Susun Bayam karena akses kunci yang belum juga diberikan.  “Kami nangis, terus Pak Anies juga ikut nangis,“ ujar Furqon. 

“Pak Anies bilang sabar, sabar, Bismillah. Kita belum ada kewenangan, nanti setelah ada kewenangan kita pulangkan bersama-sama,” kata seorang warga lain, Bariya, 48 tahun, yang juga ada di acara tersebut. 

Selepas mengenang momen bersama Anies, Furqon menanggapi soal putusan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi yang akan membangun ulang rusun di Tanjung Priok tahun 2025, alih-alih berikan akses kunci untuk setiap bilik ruangan kampung susun bayam.  Ketua kelompok tani KSB ini pun menilai keputusan Heru Budi sangat tidak rasional dan tidak memikirkan kondisi warga KSB yang semakin hari semakin memprihatinkan.

“Ya sekarang dia (Heru) bilang mau bangun kan butuh anggaran APBD harus ada. Kunci sama bangun lagi mahalan mana sih? Ya tinggal kasih kunci doang, gitu,” kata Furqon menjelaskan dengan terengah-engah menahan emosi.

Selain Furqon, TEMPO bercengkrama dengan dua warga lain, yaitu Haeriyah (52 tahun), dan Bariya (48 tahun). Dua orang ibu rumah tangga bergantian bercerita perjuangan para kelompok tani Kampung Bayam ini mau tidak mau harus putar otak untuk bertahan hidup. 

Perjuangan mendapat akses listrik, dan air, misalnya. Haeriyah menuturkan hanya mengandalkan genset sebagai sumber listrik dan menggali sumur manual untuk mendapat air. “Patungan kita setiap hari minimal 7 ribu buat beli bensin hidupin genset. Tapi kadang ada yang ngasih ada yang enggak, ya mau gimana  kondisinya lagi begini,” jelasnya. 

Teman Haeriyah, Bariya (48 tahun), tidak terlalu banyak bercerita. Ia berharap segera mendapat akses kunci dan akses tempat tinggal. Rumah susun Kampung Bayam, menurut Bariya, sudah lebih dari bagus dan layak untuk dihuni, “Semahal itukah kunci sampai triliunan? Dibanding rusun yang baru?” kata Bariya. 

Haeriyah ingin menyampaikan pesan khusus untuk Heru Budi agar berkenan menjenguk, melihat secara langsung keadaan warga kelompok tani KSB, serta berdiskusi secara langsung dan terbuka untuk menemukan solusi yang terbaik. “Pengen duduk bareng, komunikasi. Kami juga warga Indonesia, punya KTP DKI juga, anggap aja kami ini anaknya dia (Heru Budi),” kata Haeriyah yang berbicara khusus untuk Heru Budi

Pilihan Editor: Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.


Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

10 jam lalu

Anies Baswedan saat menghadiri acara Syawalan HMI MPO di Yogyakarta, Ahad, 28 April 2024. Foto: Dok. Istimewa.
Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.


Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

10 jam lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.


Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

1 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.


Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 hari lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.


Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

1 hari lalu

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri)  berfoto bersama saat milad ke-22 PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu 27 April 2024. Tasyakuran milad ke-22 PKS tersebut dihadiri sejumlah kader dan ketua umum partai politik. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

1 hari lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.


Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya


Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

1 hari lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

Anies dan Cak Imin hadir dalam halalbihalal PKS yang juga mengundang sejumlah elite partai politik.


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.