Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Konflik TNI vs OPM di Papua, Terbaru Satu Prajurit TNI Diklaim Tewas Usai Serang Markas TPNPB

Reporter

image-gnews
Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali pecah pada Kamis, 25 Januari 2024 pada pukul 16.00 WIT. Informasi tersebut disampaikan oleh juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambon yang mengatakan bahwa telah terjadi serangan terhadap markas kelompoknya di Maybrat, Papua Barat. 

Sebby mengatakan, pasukan TNI menggunakan bom mortar untuk menghancurkan markas pertahanan Wakil Panglima TPNPB-OPM Papua Barat itu. Akibatnya, lima rumah mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.

“Tidak ada korban pihak TPNPB,” klaim Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang dibagikannya pada Ahad, 28 Januari 2024. 

OPM juga mengklaim telah menembak mati satu anggota TNI sebagai perlawanan dari serangan bom yang menghancurkan markas TPNPB. “Justru yang korban adalah pihak militer Indonesia yaitu satu orang TNI yang berhasil ditembak mati oleh wakil komandan operasi Kodap IV Sorong Raya, yakni Letnan Satu Manfred Faten,” ujar Sebby.  

Di sisi lain, kontak bersenjata juga dikabarkan terjadi di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 26 Januari 2024. Panglima Undius Kogeya mengklaim TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Intan Jaya telah menyerang pos militer dan polisi. Namun, informasi itu dibantah oleh Kasatgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno.

“Situasi Papua secara umum masih aman,” kata Bayu dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Ahad, 28 Januari 2024. 

Bayu juga membantah klaim Panglima Undius Kogeya yang mengatakan ada anggota TNI ditembak mati oleh TPNPB pada 25 Januari 2024 di Titigi, Intan Jaya, belum dievakuasi. “Tidak ada jenazah TNI. Nihil (tidak ada korban),” kata Bayu.

Terbaru, Aparat TNI Satuan Tugas Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti berhasil menguasai markas TPNPB-OPM Kodap IV/Sorong Raya atau Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Manfred Fatem di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat - Papua Barat Daya.

Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti dalam keterangan menjelaskan, pasukan yang terdiri atas dua tim Mobile Sakti pimpinan Sertu Dega Jandri Folanda dan Serda Dimas Nuhali Pardosi berhasil menguasai dan menduduki markas kelompok KKB pimpinan Manfred Fatem setelah beberapa hari melaksanakan patroli dan ambush (penyergapan). 

“Ya memang berita ini benar, pasukan kami telah menguasai markas KKB,” kata Andhika seperti dikutip dari ANTARA.

Andhika mengungkapkan bahwa kelompok tersebut berhasil lolos dari sergapan pasukan TNI. Meski begitu, markasnya telah berhasil dikuasai dan sudah dihancurkan. Dalam operasi tersebut, pasukan Yudha Sakti juga mengamankan dan menyita sejumlah barang bukti. Mulai dari bendera, amunisi senjata api, teleskop, solar cell, dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimana jejak konflik antara TNI dan kelompok OPM di Papua? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Jejak konflik TNI vs OPM

Berdasarkan Jurnal Ilmu Kepolisian yang berjudul ‘Upaya Indonesia Mencegah Konflik Papua dengan Pendekatan Mediasi Humanistik’, konflik di Papua telah terjadi sejak 1945, yakni pada awal kemerdekaan. Saat itu, terjadi perebutan atas wilayah Papua dengan melibatkan pemerintah Indonesia yang baru merdeka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1965, terbentuklah Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang merupakan organisasi perlawanan terhadap pemerintah Indonesia. Adapun tujuan organisasi tersebut adalah untuk memerdekakan Papua dari kekuasaan Indonesia. 

Hingga kemudian pada tahun 2002, dilakukan konferensi di Papua yang dipelopori oleh aktivitas-aktivitas kemanusiaan melalui Peace Conference in West Papua guna membicarakan masalah di Papua. Sejak saat itu, proses perjuangan kemerdekaan Papua beralih dari yang awalnya violent struggle menjadi nonviolent struggle.

Kehadiran OPM dan gerakan memerdekakan diri ini menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia. Berbagai kebijakan pun telah dilakukan untuk meredamnya. Sayangnya, hal tersebut belum bisa meredam konflik yang terjadi antara pemerintah melalui perantara TNI dengan OPM.

Adapun beberapa kebijakan untuk mengatasi konflik di Papua adalah mengizinkan pengibaran bendera kemerdekaan West Papua pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, pembentukan Majelis Rakyat Papua (PPA) dan mendorong penerapan UU Otonomi Khusus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, ada juga pembebasan tapol dan membuka akses bagi jurnalis asing untuk memasuki Papua yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan catatan Tempo, Kepolisian Daerah Papua pernah memetakan enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini aktif melakukan gangguan keamanan di wilayah pegunungan Papua. Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut enam kelompok KKB itu terdapat di wilayah Kabupaten Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.

"Kelompok ini sebetulnya kelompok besar, namun yang aktif selama ini ada enam kelompok. Mereka melakukan aktivitas di daerah Ilaga dan Beoga Kabupaten Puncak, Sugapa Kabupaten Intan Jaya dan di daerah Nduga," kata Fakhiri di Timika, Ahad, 2 Mei 2021.

Konflik bersenjata ini ditengarai oleh adanya penolakan terhadap pembangunan patung Yesus Kristus di Distrik Sugapa oleh TPNPB-OPM. Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan penolakan pembangunan patung tersebut dilakukan dengan propaganda adanya bahan peledak di dalam patung tersebut. 

“Mereka juga membuat propaganda bahwa Blok Wabu akan dibuka untuk area tambang,” kata Bayu.

Adapun juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom membantah tudingan milisinya disebut membuat propaganda perihal adanya bahan peledak dalam pembangunan patung Yesus Kristus ataupun pembukaan Blok Wabu untuk area tambang. 

Dia menegaskan bahwa itu semua fakta, bukan propaganda. “Mereka para TNI-Polri ingin memusnahkan kami di Sugapa,” kata Sebby. “Mereka juga ingin membuka Blok Wabu untuk mencuri sumber daya milik orang Papua,” tambahnya.

RADEN PUTRI | TIM TEMPO

Pilihan Editor: Konflik di Papua Kembali Memanas, Ini Daftar Panglima OPM yang Tewas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

7 jam lalu

Momen ketika Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat naik pitam dalam sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pileg 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024 karena komisioner KPU tak ada yang hadir dalam persidangan di ruang sidang panel 3, Gedung MK, Jakarta Pusat. Sumber: Tangkapan layar YouTube Mahkamah Konstitusi
Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas


TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

8 jam lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.


Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.


TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.


TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

3 hari lalu

Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Agus Hadi Waluyo saat membuka TKD Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI Tahun Anggaran 2024 di Kantor Pusat BKN, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-BKN
Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

3 hari lalu

Satgas Damai Cartenz gabungan TNI Polri Klaim Lumpuhkan 4 KKB. Dok. Polri
Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.