Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Terakhir Anggota FBR yang Tewas di Kamar Kos Depok

image-gnews
Tim Inavis mengevakuasi jasad pria yang ditemukan tewas di kos-kosan lantai 2 Azizan In Depok Jalan Masjid Jami Al Istiqomah RT. 3/6 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 8 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tim Inavis mengevakuasi jasad pria yang ditemukan tewas di kos-kosan lantai 2 Azizan In Depok Jalan Masjid Jami Al Istiqomah RT. 3/6 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 8 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tampak masih basah dengan gundukan tanah merah, di atasnya bertabur kembang tujuh rupa, di sisi bagian depan tertancap sebuah nisan kayu warna cokelat yang dituliskan nama Indra Zulkarnain (42 tahun), anggota Forum Betawi Rempug (FBR). Sebuah makam baru itu dibuat di tepian dekat tembok dalam area Tempat Pemakaman Umum Tugu Cimanggis, Kota Depok

Endang Dwi Wahyuni (48 tahun) sebagai kakak kedua Indra mengatakan, makam itu baru dibuat sekitar pukul 09.00 pada Jumat, 9 Februari 2024. Keluarga langsung memakamkan Indra setelah jenazah tiba dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, pada pukul 02.00 dini hari. “Sebenarnya udah berapa hari yang lalu meninggal, baru ketahuan kemarin itu,” kata Endang, pada Jumat, 9 Februari 2024.

TEMPO mengunjungi rumah Indra yang berada di wilayah Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok pada Jumat sore. Hunian tersebut berada di perumahan padat penduduk dengan akses jalan yang sempit dan berliku melewati gang.

Halaman sekitar rumah Indra dipasangi terpal warna biru dan merah, ada pula kursi plastik warna merah dan hijau, serta tiga kursi kayu yang posisinya berantakan. Rupanya para pelayat baru saja meninggalkan lokasi usai pemakaman.

Cerita soal Indra pun dimulai di ruang tamu rumahnya. Selain Endang yang ditemui, ada ayah Indra bernama Mahfudin Effendi, serta istri Indra bernama Dita Ayu Saputri (41 tahun). Wajah mereka masih tampak sedih, nada bicara selama percakapan pun rendah.

Indra Zulkarnain ditemukan tewas dengan posisi tubuh tergeletak di atas kasur warna biru yang berada di dalam indekos nomor 12 lantai 2 Azizan Inn Depok, Jalan Masjid Jami Al Istiqomah Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok. Tubuhnya masih mengenakan kemeja dan celana panjang, serta sepatu merek Nike kombinasi warna putih dan biru tua.

Jenazah Indra ditemukan sekira pukul 13.00 pada Kamis, 8 Februari 2024. Kondisi tubuhnya sudah membengkak dan tercium bau busuk, wajahnya tertutup bantal warna merah, serta ada bercak darah di bagian kepala hingga ke perut yang mengenai kemeja dan celana.

Penemuan itu disaksikan tetangga kamar kos yang awalnya sudah mencium bau busuk sejak Selasa, 6 Februari 2024. Ketika ditelusuri asal bau, ternyata ada satu mayat laki-laki yang tergeletak.

Endang Dwi Wahyuni tidak menyangka penemuan adiknya di dalam kamar kos, sebelum pergi dari rumah pun Indra hanya mengatakan ingin ke wilayah Jalan Pekapuran, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok. “Kita gak ada yang kenal sama yang kos di situ,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa adiknya pergi dari rumah menunggangi sepeda motor Yamaha V-Ixion warna silver pada Minggu, 4 Februari 2024. Pakaian yang dikenakan saat penemuan dengan saat berangkat dari rumah pun tidak berbeda.

Sebelum Indra berangkat, Endang tidak merasa ada suatu kejanggalan dari adiknya tersebut. Bahkan masih tampak bercanda dengan sang istri, Dita, beserta dua anaknya yang berusia 18 tahun (laki-laki) dan 15 tahun (perempuan).

Hari pun berganti, saat Senin hingga Kamis, telepon Indra tidak pernah diangkat. Status pemanggilan lewat telepon hanya ‘memanggil’, bukan ‘berdering’. “Tidak pernah bisa dihubungi sampai ketemu sama warga,” tuturnya.

Indra diketahui sebagai anggota organisasi massa Forum Betawi Rempug (FBR). Pekerjaannya serabutan dan sering pergi keluar, pernah beberapa hari tidak pulang pada hari yang sama.

Endang menuturkan, Indra merupakan anak ketiga dari empat saudara. Adiknya adalah seorang polisi golongan bintara yang bertugas di Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok.

Informasi penemuan Indra di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun dilaporkan oleh warga sekitar ke Polres Metro Depok. “Jadi dari adiknya Pak Indra sendiri memberi tahu,” tuturnya.

Menurut Endang, Indra memang terbiasa pergi dua atau tiga hari, pihak keluarga pun memahami aktivitasnya. Walau begitu, komunikasi dengan keluarga masih terjalin, jika dibutuhkan pun segera langsung pulang ke rumah.

Kecemasan keluarga mulai timbul pada hari Senin, 5 Februari 2024, karena Indra sama sekali tidak bisa dihubungi. Bahkan rekan sesama anggota FBR yang menghubungi Indra, nihil ada jawaban.

Keluarga hanya menghubungi orang-orang yang sekiranya tahu keberadaan Indra. Nihil juga, tidak ada yang tahu keberadaan ayah dua anak tersebut.

“Kita juga bingung mau hubungi ke mana, gak punya kontak teman-temannya yang ada di mana-mana,” ujar Endang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mendapatkan informasi bahwa pada Minggu, 4 Februari lalu, masih ada teman yang melihat Indra di sekitar Jalan Raya Jakarta-Bogor, tidak jauh dari tempat tinggal. Tapi tidak diketahui lagi ke mana laki-laki itu pergi.

Sebelum berpisah dengan suaminya pada Minggu, 4 Februari 2024, Dita Ayu tidak diceritakan soal masalah atau perselisihan yang sedang dihadapi sang suami. Pribadi Indra dikenal dengan sosok yang humoris di lingkungan keluarga, namun tertutup soal cerita kesehariannya saat di luar.

Ketika pulang ke rumah, kata Dita, tidak pernah ada masalah dari luar yang dibicarakan bersama keluarga. Iklim rumah tangga yang dibangun oleh Indra selama ini harmonis hingga menjelang akhir hayat.

Sebelum pergi hari itu, Indra juga masih sempat bercanda dengan anak-anak. “Mau pergi aja tuh rebutan kaos kaki sama anaknya yang perempuan,” ucap Dita.

Endang menduga kematian adiknya itu akibat dibunuh. Dia mendapatkan informasi bahwa ada luka tusuk pada bagian leher Indra.

Meskipun sudah tiada, Endang mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Indra. Tapi masih terheran dengan tindakan pelaku yang berani merenggut nyawa seseorang seperti itu.

Sekaligus juga dalam benak berharap agar terduga pelaku bisa ditangkap. “Kita masih penasaran, kenapa bisa begitu?” kata Endang.

Bekas Komandan Koordinator Lapangan FBR Wilayah Cimanggis Muhammad Nur alias Jek Nur juga mengenal sosok Indra Zulkarnain sebagai sosok yang tidak pernah membuat masalah. Dia mengenal Indra cukup baik hingga dewasa, rasa hormat tidak terlewat ketika bertemu dengan senior di FBR.

Jek Nur mengatakan Indra terdaftar sebagai anggota FBR sekitar 4 tahun lalu. Setiap anggota pun diberikan kartu tanda anggota sebagai identitas.

Dia mengatakan, awalnya pada Senin itu, Indra tidak serta merta diartikan menghilang. Aktivitas Indra beberapa waktu sebelumnya pun juga pernah keluar rumah dalam waktu beberapa hari, tapi masih memberi kabar kepada keluarga.

Jek Nur berharap agar kepolisian bisa menemukan terduga pelaku dalam kasus ini. "Saya yakin karena Polisi Republik Indonesia sudah jago sekarang kan,” kata Jek Nur saat ditemui di rumahnya di wilayah Cimanggis.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Komisaris Polisi Suardi Jumaing mengatakan, penyidik masih menelusuri penyebab kematian Indra. Autopsi pun telah dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. "Setelah autopsi baru kita informasikan lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban," kata Suardi, Jumat, 9 Februari 2024.

Pada saat penemuan jenazah, terdapat ponsel, amplop kosong, proposal dari FBR koordinator lapangan Pal Depok, uang tunai Rp 290 ribu, kartu keanggotaan FBR, KTP, dan bukti pembayaran kos. Polisi pun memeriksa tetangga dan pemilik kos untuk mengetahui aktivitas korban sebelum tewas.

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Polisi Arya Perdana tidak merinci soal luka-luka yang didapat korban. Dia memilih menunggu bukti berdasarkan hasil visum et repertum korban.

Tetapi usia kematian korban diperkirakan lima hari sebelum ditemukan. “Kami belum bisa bilang, kan hasilnya (autopsi) belum keluar," ucap Arya.

M. FAIZ ZAKI | RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Pria Ditemukan Tewas di Kos-kosan Depok Diduga Korban Pembunuhan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

18 jam lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

20 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

20 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.


Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

21 jam lalu

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

21 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

22 jam lalu

Ilustrasi tes narkoba. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.


Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

22 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menangkap empat orang tersangka judi online di sebuah rumah di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, 23 April 2024.
Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka judi online di sebuah rumah di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, 23 April 2024.


Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

22 jam lalu

Pelaku perampas HP pelajar di Depok, Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (tengah, 21 tahun) di Polres Metro Depok.
Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.


Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

Polda Metro Jaya menyatakan butuh waktu untuk memeriksa lima polisi yang ditangkap saat pesta narkoba di Depok 19 April kemarin


Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

1 hari lalu

Ilustrasi tahanan selesai menjalani hukuman atau bebas dari hukuman. Shutterstock
Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

Polres Metro Depok membekuk dua pelaku perampasan ponsel yang melukai pelajar SMP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Pancoran Mas, Depok