Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hampir 2 Pekan, Polres Tangerang Selatan Belum Ambil Sikap Soal Kasus Bullying Pelajar Binus School Serpong

image-gnews
Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Meskipun telah melalui serangkaian tahap pemeriksaan, hingga saat ini Polres Tangerang Selatan (Tangsel) belum menaikkan status dari penyidikan ke penetapan tersangka dalam kasus bullying oleh pelajar Binus School Serpong. Padahal, kasus bullying terhadap anak di bawah umur harus dilakukan secara cepat dan tepat. 

Pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi terkait terus bergulir. Hingga Selasa 28 Februari 2024 kemarin, setidaknya 17 saksi telah dipanggil. 

Saksi tersebut merupakan anak berhadapan hukum (ABH), saksi sekolah maupun saksi keluarga atau orang tua. Sejak siang kemarin, polisi mengagendakan pemeriksaan terhadap lima orang saksi, namun terkonfirmasi hanya tiga orang yang hadir.  "Dapat saya sampaikan untuk hari ini tim penyidik dari unit PPA Polres Tangsel melanjutkan pemeriksaan saksi terhadap 5 orang saksi. Namun setelah dikonfirmasi ke penyidik, yang terkonfirmasi hadir 3 orang saksi," ujar juru bicara Polres Tangsel AKP Wendi Afrianto, Selasa malam. 27 Februari 2024.

Kata Wendi, ketiga saksi yang diperiksa dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong merupakan pihak terkait. "Sampai dengan saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak penyidik. Yang jelas saksi-saksi tersebut pihak-pihak yang diduga terlibat," ujar dia. 

Wendi menerangkan selain pihak ABH dan anak korban, polisi juga telah memeriksa atau meminta keterangan dari pihak sekolah.  "Untuk pihak sekolah kemarin sudah dilakukan pemeriksaan. Untuk yang hadir tentunya perwakilan pihak sekolah, guru," kata Wendi. 

Wendi memastikan dalam kasus ini polisi berupaya keras menjalankan proses hukum sesuai aturan yang berlaku. Bahkan polisi akan memanggil pemilik warung ibu gaul (WIG) untuk kepentingan penyidikan. "Saat ini masih tentunya akan diagendakan (pemanggilan pemilik WIG) tapi untuk kapannya masih diagendakan oleh tim penyidik," ujarnya. 

Saat ditanya ihwal keterlibatan alumni dalam kasus tersebut, Wendi enggan menanggapi lebih jauh. "Untuk saat ini mungkin saya belum bisa memberikan tanggapan," ujarnya. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Geram, Proses Kasus Bullying Dinilai Lamban

Sementara itu Komisioner KPAI Dyah Puspitarini mengatakan penanganan kasus bullying yang mayoritas melibatkan anak di bawah umur dalam hal ini pelajar dinilai lamban ditangani. "Kalau minggu ini belum ada penetapan ya kebangetan mas. Ya harusnya cepat, tafsiran cepat di UU Perlindungan Anak itu kan secepat mungkin, sesegera mungkin. Tapi sudah ditegaskan bahwa proses harus cepat itu kan ya kalau orang jalan ya disuruh lari kan," kata Dyah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dyah menegaskan dalam persoalan ini polisi harus melakukan penanganan dengan cepat. Hal itu tentu agar tidak berdampak buruh untuk anak korban maupun anak berhadapan dengan hukum. "Karena ada hak anak selama proses, hak pendidikan, hak tumbuh kembang dan lain lain. Meskipun ‘itu sudah gede’ tapi kan masih di bawah 18 tahun mas," kata dia. 

Mengingat proses penanganan kasus bullying ini telah berjalan hampir dua pekan, Dyah menekankan polisi agar bisa segera mengambil sikap. "Sampai hari Kamis. Kalau hari kamis tidak ada penetapan ya kebangetan itu," kata dia.  

KPAI Nilai Pihak Sekolah Binus School Serpong Tidak Kooperatif

Bahkan menurut Dyah, pihak Binus tidak kooperatif dalam menghadapi kasus yang menimpa anak didiknya. KPAI, kata Dyah, telah mondar-mandir untuk bertemu kepala sekolah namun hal itu tidak terwujud. 

"Makanya kan ada pertemuan itu (karena tidak kooperatif), karena kemarin kan hari Jumat kami mendapati seperti itu terus makanya ada pertemuan kemarin itu yang sebenarnya yang datang Irjen Kemendikbud, KPPA, terus kemudian saya ditelepon langsung oleh Bu Irjen untuk hadir dan kemudian saya hadir. Saya jelaskan semuanya apa yg menjadi keluhan KPAI karena kalau dari saya menyampaikan ke Irjen harus bertemu dengan kepala sekolah dan harus bertemu dengan pihak yayasan," kata dia. 

"Selama ini kan kami hanya ditemui oleh legal, itu menurut saya penting ya sebagai bentuk keseriusan. Itu harus kepala sekolah dan kemarin hadir semua kepala sekolah dan yayasan hadir," ujarnya.

Pilihan Editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

3 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

24 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

24 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

26 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

40 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

40 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

42 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

47 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

47 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).