TEMPO.CO, Bogor - Tim pemadam kebakaran gabungan menyatakan proses pemadaman di lokasi ledakan gudang penyimpanan amunisi milik Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor telah selesai. Api sempat berkobar hampir 12 jam.
"Proses pendinginan kami selesaikan tadi sekitar pukul 08.15 WIB, kami nyatakan selesai," kata Kasie Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Ahad, 31 Maret 2024.
Gatot menjelaskan, saat ini kondisi gudang 6 yang menjadi titik ledakan api sudah rata dengan tanah. "Artinya rata tumpukannya itu di dalamnya tidak terlalu seperti menggunung," ucapnya.
Dia menyebut saat tahap pendinginan petugas pemadam kebakaran pun sempat kesulitan untuk mengangkat sisa puing bangunan itu, sehingga memerlukan bantuan dari tim terkait dari TNI AD, karena khawatir ada ledakan susulan dari sisa amunisi.
"Alhamdulillah dengan kecermatan dari TNI juga dari Jihandak, kita kerja sama semuanya alhamdulillah sampai tadi 8.15 WIB kami nyatakan selesai," ucapnya.
Dia juga menyebut, berdasarkan pemantauan melalui drone kemungkinan masih ada amunisi aktif yang berada di dalam gudang 6. Namun, ia memastikan kondisi tersebut tidak berbahaya.
Selain gudang nomor 6, terdapat pula gudang nomor 5 yang kondisi di dalamnya ikut mengalami kenaikan suhu panas saat insiden ledakan berlangsung. Gatot memastikan kondisi di gudang seluas 10-20 meter itu kini sudah aman.
"Gudang 5 yang pertama kami hajar awal kita hadir, kami dinginkan langsung, dia sudah dinyatakan tuntas," ujar Gatot.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ledakan yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Paldam Jaya, di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. “Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek seluruh lokasi, di arah permukiman tidak ada korban jiwa,” kata Hasan di lokasi, Sabtu malam, 30 Maret 2024.
Pangdam Jaya menerangkan, suara ledakan di gudang peluru itu pertama kali terdengar pada pukul 18.05 WIB. Setelah ditelusuri, ledakan bersumber dari gudang amunisi nomor 6 yang semula nampak mengeluarkan asap. “(Asap) ternyata terindikasi ledakan,” ucapnya.
Hasan mengungkap, amunisi yang di simpan dalam gudang nomor 6 itu berisi amunisi yang telah kedaluwarsa. Usia dari sejumlah amunisi itu diperkirakan sudah lebih dari 10 tahun. “Amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa itu pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani di seluruh wilayah Kodam di Jakarta ini dan kami ada 160.000 jenis dan bahan peledak,” jelasnya.
Pilihan Editor: Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah