TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum atau Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Wira Satya Triputra, menceritakan kronologi penyiksaan yang dialami oleh Supriyadi hingga ditemukan bersimbah darah di depan SMK 2 Pangkalan Lima, RT 05/RW 04, Ciketing, Bantargebang, Jumat, 29 Maret 2024. Supriyadi, 28 tahun, merupakan anggota TNI Kesatuan Polisi Militer Kodam (Pomdam) Siliwangi.
“TKP terjadinya penganiayaan dan TKP ditemukan lokasinya cukup jauh,” ujar Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 3 April 2024. Korban dibacok sebanyak empat kali oleh tersangka Aria Wira Raja di depan depan SMA 15 Kota Bekasi, RT 04/RW 01, Jalan Haji Open, Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Wira bercerita, kronologi kejadian bermula dari pengaduan saksi W alias S kepada korban pada Kamis, 28 Maret 2024 pukul 21.00. W alias S merupakan rekan lama korban. Kepada korban, W alias S menceritakan dia diajak berhubungan badan oleh tersangka Aria Wira Raja di Apartemen Urbano Bekasi. Menurut Wira, W alias S berselisih paham dengan tersangka. Karena itu, W alias S menghubungi korban untuk meminta tolong.
Gayung bersambut, bersama rekan-rekannya, korban mendatangi tersangka di apartemennya. Korban kemudian mengajak ke rumah tersangka untuk menyelesaikan permasalahan itu. Mereka berdua mengendarai sepeda motor. “Korban duduk di depan, saudara Aria membonceng di belakangnya,” ujar Wira. Di tengah jalan, rekan-rekan korban tertinggal.
Alih-alih menuju rumah, tersangka membelokkan sepeda motor ke arah lain. Sepeda motor itu mengarah menuju rumah Alfian, rekan dari tersangka. Tiba-tiba di pinggir jalan, tersangka berteriak: “Begal! Begal! Begal”. Tersangka kemudian menghampiri rumah Alfian untuk mengambil pedang. Menurut Wira, pedang itu memang telah tersampir di teras rumah.
Mengajak Alfian, tersangka mengejar korban yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor. Di depan SMA 15 Kota Bekasi, tersangka membacok korban sebanyak empat kali. Setelah dibacok, korban masih sempat menendang sepeda motor Alfian. Keduanya terjatuh. Aria dan Alfian melarikan diri. Korban, yang telah bersimbah darah, akhirnya ditemukan oleh warga. Setelah mendapatkan perawatan, korban meninggal dunia.
Pilihan Editor: Kapolri Bakal Terjunkan 155.165 Personel Gabungan dalam Operasi Ketupat 2024