TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengaku menerima informasi dari Kodim bahwasejumlah tujuh rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi daerah (gudmurah), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum bisa ditinggali. Musababnya, rumah-rumah itu masih dalam proses sterilisasi.
"Saya terima informasi dari Kodim ada tujuh rumah yang belum boleh ditempati karena masih sterilisasi," ujar Kristomei saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Maret 2024. Dia berharap, sterilisasi bisa diselesaikan secepat mungkin.
Sampai hari ini, Kristomei mengatakan TNI AD masih terus mengupayakan sterilisasi permukiman yang terdampak ledakan. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan masih ada proyektil atau unsur amunisi lain yang beterbangan di sekitar permukiman akibat ledakan gudang itu.
Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang amunisi sudah kembali aman. Lokasi ledakan sudah ditinjau oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Saat ini kami sedang melakukan pembersihan dan sterilisasi lokasi," kata Hasan di Kepolisian Daerah Metro Jaya seusai mengikuti Rapat Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Ketupat Jaya 2024 Wilayah Polda Metro Jaya, pada Senin, 1 April 2024.
Sterilisasi itu, kata Hasan, dilakukan dengan mengumpulkan kembali sisa material hasil ledakan tersebut. "Melakukan pengecekan bersama kepolisian, pemerintah daerah, tentang dampak yang terjadi di wilayah tersebut," ujar dia.
Menurut dia, laporan tersebut sudah disampaikan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Agus, kata dia, sudah memerintahkan untuk melakukan penanganan. "Sehingga bisa memastikan area yang kena dampak itu aman," tutur Hasan.
Pilihan Editor: TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi