Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Penjaga Toko Baju di Kelapa Dua Tangerang, Saksi dan Anak Ungkap Fakta Baru

image-gnews
Anak RA menunjukkan foto sang ibu, penjaga toko baju yang jadi korban pembunuhan di Kelapa Dua Tangerang, Sabtu 6 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Anak RA menunjukkan foto sang ibu, penjaga toko baju yang jadi korban pembunuhan di Kelapa Dua Tangerang, Sabtu 6 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Keluarga korban pembunuhan pemilik toko baju di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengungkap fakta baru. Mereka menyebut umpatan kotor penyebab pembunuhan dilontarkan oleh pelaku. 

Sebelumnya diketahui jajaran Polsek Kelapa Dua, Polres Tangerang Selatan menyebut jika kejadian yang terjadi Senin 2 April 2024 kemarin tersebut disebabkan oleh ketersinggungan korban.  

Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa mengatakan pihaknya menerima laporan polisi atau LPB/20/2024 Polsek Kelapa Dua, Polres Tangerang Selatan.

Kata Stanlly kejadian ini disebabkan atas dasar sakit hati. Saat itu, pelaku atas nama ND, 52 tahun hendak melihat baju yang dijual oleh korban RA, 43 tahun. 

"Korban meminta kepada pelaku untuk melepaskan sepatu bila ingin masuk ke dalam toko korban. Namun, pelaku tidak mau melepaskan sepatu dan pelaku tidak jadi membeli di toko korban dan berencana meninggalkan toko korban," kata Kapolsek, Selasa 2 April 2024. 

Menurut dia saat itu korban malah melontarkan perkataan tidak menyenangkan terhadap pelaku. Hal itu membuat pelaku tidak terima dan terjadi cekcok. 

"Pada saat pelaku meninggalkan toko korban terdengar kata "tai". Ya mohon maaf ya, dengar kata "tai" yang dikeluarkan oleh korban sehingga pelaku tersinggung dan kembali menanyakan apa maksud dari ucapan korban ya. Kemudian terjadilah cekcok mulut dan cakar-cakaran antara pelaku dan korban ya," kata dia. 

Hal tersebut kemudian dibantah oleh pihak keluarga sekaligus saksi yang berada di lokasi. Radit Pratama salah satunya, kata dia saat itu korban jelas terlihat cekcok dengan pelaku.

"Iyah sempat cekcok dan adu fisik. Tapi bukan karena korban marah terhadap pelaku, justru saat itu pelaku yang diminta melepaskan sepatu malah ngatain korban dengan sebutan 'tai'," ujarnya saat dijumpai TEMPO, Sabtu 6 April 2024. 

Kata dia, saat itu pelaku sempat mengambil senjata tajam di kendaraan roda empat miliknya yang terparkir di depan toko. Dirinya mengira senjata tajam jenis pedang Katana itu sebuah tongkat. 

"Karena mirip yah makanya saya kira itu hanya gertakan. Saya pisahin, tapi dia malah cabut pedang itu dan langsung menusuk ibu," ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korban yang tertusuk di bagian dada langsung terkapar tak berdaya. Warga sekitarpun tak berani menolong. 

"Sempat dipisahin sama toko sebelah tapi si ibu itu mengancam," kata dia. 

Dirinya menambahkan korban merupakan kakak dari pemilik toko yang hanya berjualan saat bulan ramadan. Kesehariannya korban biasa membantu sang anak di Jakarta. 

"Ibu itu emang datang kesini kalau bulan puasa karena memang ramai. Biasanya si di Jakarta bantu anaknya," ujarnya. 

Sementara itu anak dari korban Raviandy Pratama berharap kasus ini bisa terbuka terang benderang. Apalagi sang ibu kini meregang nyawa. 

"Saya meminta nama ibu saya dipulihkan karena memang bukan seperti yang disebut dalam ungkap kasus kemarin. Jelas ibu saya jadi korban dan ini ibu saya yang diumpat sama pelaku," ujarnya. 

Bahkan kata dia, pelaku sempat menantang sang ibu dengan nada ancaman. "Dia bilang ke ibu saya, kamu lihat yah, kamu tidak tahu saya," ucap Rav menirukan.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Penemuan Mayat tanpa Identitas yang Membusuk di Depok, Sempat Dikira Bau Sampah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

5 jam lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. chronicle.co.zw/
Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

Asem, 30 tahun, menjadi bulan bulanan warga yang emosi karena ulahnya mencuri di toko emas di Tangerang.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

17 jam lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tambang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

21 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.