TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mencatat sampai H-3 lebaran 2024, 50 persen masyarakatnya telah mudik ke kampung halamannya masing-masing.
“Mungkin sekitar 50 persen lebih, ya (warga yang telah mudik),” kata Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, Ahad, 7 April 2024.
Menurut Gani, puncak arus mudik di Kota Bekasi telah terjadi pada Sabtu, 6 April 2024, kemarin. Hal tersebut disampaikan usai dirinya melakukan pengecekan ke terminal dan stasiun yang ada di Kota Bekasi.
“Kami cek di stasiun tadi juga sudah sangat menurun. Kita monitor di layar CCTV tol Cikampek sudah cukup lengang,” ucapnya.
Meski begitu, Gani menyebut potensi kepadatan masih sangat mungkin terjadi di jalur arteri utamanya di Jalan Raya Kalimalang menuju Cikarang hingga Pantai Utara (Pantura). Pihaknya bersama aparat kepolisian pun akan tetap berjaga untuk mengurai kemacetan apabila terjadi penumpukan kendaraan.
Baca Juga:
“Kami semua standby di posko pengerahan anggota untuk mentralisir membantu mengurai kendaraan tersebut,” ujarnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Yugi Bayu Hendarto mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan pihaknya menerapkan sistem pengaturan lalu lintas 3:1 durasi waktu trafic light.
Penerapan tersebut dilakukan secara manual oleh petugas kepolisian yang ada dititik arus mudik Kota Bekasi.
“Kami bikin manual, anggota yang ada di situ kita bikin jalur mudik ini kita utamakan, misalnya yang mau ke arah Tongyang kita tarik tiga kali sisi sebelah kanan, kirinya cuma sekali,” jelas Yugi.
Pengaturan lalu lintas 3:1 secara manual ini dinilai lebih efektif untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, jika dibandingkan mengandalkan Traffic Light. “Kami lihat di mana yang ekornya panjang itu yang kami tarik,” ujarnya.
Pilihan Editor: SETARA Minta Warga tidak Beri Cap Sesat pada Jemaah Masjid Aolia yang Idul Fitri Lebih Awal