TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkap proses damai pascabentrok TNI AL dan Brimob Polri di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang terjadi pada Ahad, 14 April 2024.
"Alhamdulillah, penyelesaiannya sudah berjalan baik," kata Trunoyudo, saat ditemui seusai merilis informasi penangkapan peredaran narkoba di Mabes Polri, Kamis 18 April 2024.
Namun Trunoyudo tak menjawab saat ditanya apakah anggota Polri di Sorong yang terlibat bentrok itu akan dihukum. Saat ditanya bagaimana proses hukum dijalankan, Trunoyudo bungkam.
Komisioner di Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas Poengky Indarti mengatakan mengapresiasi tindakan cepat Kepala Kepolisian Daerah dan pimpinan TNI AL di Papua Barat. Kedua pimpinan itu disebutnya bisa segera memulihkan situasi bentrok melibatkan anggota TNI-Polri.
Langkah selenjutnya, Poengky mendorong inspektorat dua institusi ini, TNI-Polri, selaku pengawas internal, supaya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada anggota yang terlibat bentrok. "Memproses hukum anggota-anggota yang harus bertanggung jawab," tutur dia.
Selain itu, internal dua institusi itu harus mengevaluasi pemahaman jiwa korsa anggota yang sering diterapkan secara keliru. "Sehingga perlu diluruskan kembali agar tidak menyimpang melalui pendidikan dan contoh teladan pimpinan," kata dia.
Sebelumnya, bentrok TNI AL dan Brimob Polri terjadi di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, pada Ahad pagi, 14 April 2024. Bentrokan terjadi tepat di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong.
Perkelahian bermula dari adanya anggota TNI AL Marhanlan XIV /Sorong menegur personel Brimob Polda Papua Barat di lokasi tersebut. Perselisihan itu berujung saling serang dan mengakibatkan 10 personel terluka: 4 anggota TNI dan 6 personel Brimob.
Pilihan Editor: Banjir di Dubai Bukan Karena Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
