TEMPO.CO, Lahat - Seorang buruh harian pencari batu hilang tenggelam dan terseret arus Sungai Lematang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, kemarin. Hingga Kamis pagi ini, pria bernama Suharman, 65 tahun, masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin membeberkan kronologi kejadian pria lansia itu hilang terseret arus Sungai Lematang.
"Kejadian berawal pada Rabu kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB, korban yang merupakan buruh harian pencari batu di Sungai Lematang sedang bekerja mengumpulkan batu-batu berukuran besar dengan cara menyelam hingga ke dasar sungai," katanya pada wartawan, Kamis, 25 April 2024.
Selanjutnya batu-batu tersebut dinaikkan ke atas ban yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut batu agar mudah dibawa ke tepi sungai. Namun dalam perjalanan ke tepi sungai, tiba-tiba ban tersebut terbalik dan menimpa korban. "Sehingga membuat korban terseret arus dan tenggelam," ujar Raymond.
Raymond mengatakan laporan orang hilang terseret arus sungai itu diterima Basarnas Palembang pada Rabu sore sekitar pukul 16.15 WIB. Berbekal informasi tersebut, Raymond memerintahkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian korban.
Pada pencarian hari kedua ini, tim SAR gabungan sudah dikerahkan sejak pukul 07.00 WIB. Tim SAR gabungan ini terdiri dari BPBD Lahat FAJI Lahat, dan masyarakat.
Pencarian pria lansia hilang tenggelam itu dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU. Unit SAR dan rescue pertama melakukan pencarian dengan menyisir permukaan air menggunakan perahu rafting, sedangkan SRU 2 akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai. "Semoga dengan berbagai upaya yang kita lakukan, korban dapat segera kita temukan," ujar Raymond.
Pilihan Editor: Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka