TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menunjuk juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardika Sugiarto sebagai Co-Chair dalam acara OECD 6th Global Law Enforcement Network (GLEN) Meeting. Kegiatan tersebut diselenggarakan di ibu kota Prancis, Paris, pada Selasa, 11 Juni 2024.
"Indonesia telah menjadi mitra utama OECD selama 17 tahun. Tahun ini, OECD menandai tonggak sejarah yang signifikan dengan membuka perundingan aksesi dengan Indonesia, yang saya yakini akan saling menguntungkan bagi organisasi dan negara saya," kata Tessa Mahardika menyampaikan pesan penutup di hadapan peserta rapat sebagaimana rilis KPK, Jumat, 14 Juni 2024. Tessa mengatakan posisinya sebagai Ketua Bersama GLEN, yang mewakili KPK, menggarisbawahi dedikasi lembaga antikorupsi itu untuk meningkatkan kerja sama dengan OECD secara umum dan khususnya di bidang antikorupsi.
Adapun, penunjukan Tessa Mahardikka sebagai Co-Chair mewakili negara non-member dari the OECD Working Group on Bribery (WGB). Sementara Co-Chair yang ditunjuk untuk negara member diwakili oleh Patrick Killen, yang merupakan Chief of the FBI International Corruption Unit.
Tugas Co-Chair di dalam forum ini adalah untuk memberikan masukan kepada penyelenggara rapat tahunan GLEN ihwal tema-tema yang diperlukan para peserta rapat dari penegak hukum berbagai negara. Selain itu, di dalam forum ini, Co-Chair ditunjuk sebagai moderator jalannya rapat tersebut.
OECD memprakarsai Jaringan Penegakan Hukum Global Melawan Suap Transnasional (GLEN) pada 2015 guna memperkuat tindakan hukum global terhadap kejahatan korupsi kompleks lintas batas negara. Dalam hal ini, GLEN berfungsi sebagai media untuk meningkatkan kerja sama internasional antarpraktisi penegakan hukum dari OECD dan negara-negara non-anggota utama dalam penyidikan dan penuntutan kejahatan korupsi lintas batas yang kompleks dan membangun kontak profesional.
GLEN juga bertujuan untuk mengembangkan kapasitas teknis melalui pembelajaran sejawat, pertukaran pengalaman dan praktik mengenai strategi dan teknik deteksi, investigasi dan penuntutan, serta tantangan dan solusi masing-masing. Adapun the 6th GLEN Meeting di Paris, Prancis, mengambil tema "Adressing Demand-side Corruption in Transnational Bribery Cases", yang dibagi menjadi beberapa sesi dengan tema-tema, meliputi: Law Enforcement Action Against the Demand Side of Transnational Bribery; Detection, Investigation, and Prosecution of Transnational Bribery Committed through “Professional’ Intermediaries; Consultations on Resolutions in Multi-jurisdictional Cases; Debrief on the Break-out Session Siscussions and Round Table on Topics for the Next Meeting.
Adapun peran yang diambil oleh KPK ini menjadi tanda bukti keseriusan institusi tersebut dalam proses aksesi untuk menjadi salah satu anggota lembaga tersebut dalam memperkuat Anti-Korupsi.
“Indonesia has been an OECD Key Partner for 17 years, and this year, the OECD marked a significant milestone by opening accession talks with Indonesia, which i believe is mutually beneficial for the organisation and my country. My position as a GLEN Co-Chair, representing the Corruption Eradication Commission, underscores our dedication to enhancing collaboration with the OECD in general and particularly in the area of anti corruption", ujar Tessa Mahardika menyampaikan kalimat penutup di depan para peserta rapat.
Fauzi Ibrahim
Pilihan Editor: Staf Hasto Kristiyanto Laporkan Penyidik KPK ke Bareskrim, IM57+: Bentuk Kriminalisasi