Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Baru Kasus Kematian Vina dan Eky, Dokumen Visum Ungkap Tak Ada Luka Karena Benda Tajam

image-gnews
Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu 26 Mei 2024. Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias perong atas dugaan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2015 silam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu 26 Mei 2024. Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias perong atas dugaan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2015 silam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kontroversi kematian pasangan Muhamad Rizky Rudiana alias Eky dan Vina Dewi Arsita masih ramai dibicarakan. Pasangan itu ditemukan terkapar di flyover Talun, di Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam. Kasus yang disebut sebagai pembunuhan Vina dan Eky itu kembali ramai usai kisah mereka diangkat ke layar lebar pada awal Mei lalu.

Hasil visum dan autopsi Vina dan Eky mendetailkan kondisi mayat pasangan sejoli yang sama-sama berusia 16 tahun itu. Dokumen visum Eky dan Vina yang diperoleh Tempo, mengungkap keduanya umumnya mengalami luka luar, lecet, dan patah tulang. Rahang Eky diduga patah. Tak ada catatan yang menunjukkan liang bekas tusukan senjata tajam. 

Dalam persidangan hingga salinan putusan, para pelaku disebutkan menusuk dan membacok tubuh Eky menggunakan pedang di sekitar perut sebelah kiri dan dada kanan. "Tapi di visumnya justru tidak ada luka tusuk," kata Titin Prialianti, pengacara terpidana Saka Tatal dan Sudirman, dikutip dari Majalah Tempo edisi 24-30 Juni 2024.

Berdasarkan foto yang diduga diambil tak lama setelah penemuan tubuh Eky dan Vina di flyover Talun, posisi Eky tampak sudah telentang. Ada warga sekitar yang diduga sudah membalikkan tubuh Eky. Ada juga bekas ceceran darah di dekat kepalanya.

Foto yang diperoleh Tempo itu juga menunjukkan baju Eky yang tengah tersingkap. Tak terlihat bekas luka tusukan di sana. Tak ada juga bekas ceceran darah yang seharusnya berad di sekitar perut Eky jika dia diklaim ditusuk para pelaku. Foto-foto hanya memperlihatkan wajah Ekky yang sudah babak belur dan berdarah.

Pada proses visum pertama Eky, dokter yang menanganinya adalah Rahma Tiaranita. Dalam laporannya, Rahma hanya menyebutkan ada trauma tumpul tidak ada trauma benda tajam. 

Fakta itu juga sudah diungkapkan Rahma saat diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat pada 17 Oktober 2016 dan di depan majelis hakim Pengadilan Negeri Cirebon. "Tidak ditemukan luka akibat tusukan benda tajam," demikian bunyi kesaksian Rahma di salinan putusan para terdakwa.

Tempo mencoba mendatangi Rahma Tiaranita untuk mengkonfirmasi kembali hasil visum itu. Namun, Rahma menolak diwawancarai. Ia meminta keterangannya diambil sesuai kesaksiannya di pengadilan dan pemeriksaan di Polda Jawa Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cerita soal luka tusuk itu berawal dari ayah Eky, Rudiana. Pria yang kini berpangkat inspektur satu dan menjabat Kepala Kepolisian Sektor Kapetakan itu menceritakan secara detail kematian anaknya saat menjalani pemeriksaan di Polres Cirebon pada 31 Agustus 2017. Rudiana mengaku melihat luka tusuk di bagian dada depan sebelah kiri anaknya.

Padahal, salah seorang polisi piket Polres Cirebon yang turut hadir di lokasi dan malam kejadian mengatakan tak melihat ada luka tusukan. Taufik sudah memberikan keterangannya di PN Cirebon. Namun, majelis hakim lagi-lagi tak menggubris keterangan lain yang berbeda dari cerita Rudiana.

Tempo berupaya mendatangi dan mengirimkan surat permohonan wawancara untuk Rudiana di Polsek Kapetakan, Cirebon, tapi dia tak berada di kantornya. Surat yang sama juga dikirimkan ke rumahnya di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu, 19 Juni 2024.

Istrinya sempat keluar rumah tapi tak mau meladeni permintaan wawancara dan meminta agar permasalahan seputar kasus Vina dan Eky ditanyakan ke kepolisian terkait. Hingga Sabtu, 22 Juni 2024, surat permohonan wawancara itu tak kunjung dibalas.

Baca selengkapnya penelusuran TEMPO dalam Visum Kematian Vina: Mengapa Tak Ada Luka Senjata Tajam?

Pilihan Editor: Fakta Penting Perkembangan Kasus Pembunuhan Vina-Eki Cirebon: 70 Saksi Diperiksa hingga Grasi Ditolak Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

3 jam lalu

Orang-orang menonton siaran pidato pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah, saat mereka duduk di sebuah kafe di Tyre, Lebanon selatan, pada 1 Agustus 2024. (Reuters)
Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengatakan negara zionis itu berada dalam kewaspadaan tinggi atau siaga 1 setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah


Polisi Tetapkan Tersangka Baru dalam Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

9 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Tetapkan Tersangka Baru dalam Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Polres Padang Pariaman menetapkan satu tersangka baru dalam kasus pembunuhan remaja penjual gorengan, Nia Kurnia Sari


Tim Advokat Anti-Penyiksaan Minta Transparansi Laporan Hasil Ekshumasi Afif Maulana

10 jam lalu

Kapolda Sumbar Pastikan Proses Ekshumasi Afif Maulana Tak Libatkan Dokkes Polri
Tim Advokat Anti-Penyiksaan Minta Transparansi Laporan Hasil Ekshumasi Afif Maulana

Laporan resmi hasil ekshumasi dan autopsi ulang Afif Maulana belum juga diberikan kepada orang tua Afif dan tim kuasa hukum.


Polres Cilegon Kenakan Pasal Berlapis di Kasus Bocah Tewas Dilakban

14 jam lalu

Lima pelaku penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun, yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten, dihadirkan di Polres Cilegon, Senin, 23 September 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Polres Cilegon Kenakan Pasal Berlapis di Kasus Bocah Tewas Dilakban

Polres Cilegon mengenakan pasal berlapis terhadap kelima pelaku pembunuhan APH, bocah tewas dilakban.


Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

15 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

Kompolnas berharap hasil investigasi dari ekshumasi dan autopsi ulang jasad Afif Maulana dapat diterima oleh semua pihak.


Pembunuhan Bocah Dilakban: Motif Para Pelaku dan Ancaman Hukuman

2 hari lalu

Lima pelaku penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun, yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten, dihadirkan di Polres Cilegon, Senin, 23 September 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Pembunuhan Bocah Dilakban: Motif Para Pelaku dan Ancaman Hukuman

Tiga pelaku pembunuhan bocah yang dilakban didasari motif utang-piutang, dendam, dan cemburu.


WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

2 hari lalu

Pemakaman Indah Saragih, WNI yang dibunuh di Albania. Jasad Indah berhasil di bawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di kampung halamannya di Sumatera Utara. Istimewa
WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

Seorang WNI yang tewas dibunuh suaminya di Albania, telah dimakamkan di kampung halaman di Sumatera Utara.


Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

2 hari lalu

Donald Trump dan Amer Ghalib. Facebook
Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

Calon presiden AS Donald Trump menuding Iran berada di balik upaya pembunuhan dirinya.


Orang Tua 4 Anak Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang Enggan Minta Maaf

2 hari lalu

Pengacara keluarga tersangka pembunuh AA (Siswi SMP di Palembang), Hermawan (tengah) saat melakukan konferensi pers di kediamannya. Jalan Serasan Sani, Kota Palembang. Rabu, 25 September 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Orang Tua 4 Anak Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang Enggan Minta Maaf

Para orang tua dari empat anak berkonflik dengan hukum di kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang enggan meminta maaf


Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang, Keluarga Bantah Anaknya Bukan Pelaku

3 hari lalu

Pengacara keluarga tersangka pembunuh AA (Siswi SMP di Palembang), Hermawan (tengah) saat melakukan konferensi pers di kediamannya. Jalan Serasan Sani, Kota Palembang. Rabu, 25 September 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang, Keluarga Bantah Anaknya Bukan Pelaku

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang, berinisial AA, 13 tahun, memasuki babak baru