TEMPO.CO, Bekasi - Polres Metro Bekasi Kota menyelidiki kasus ZAN, 26, tahanan tewas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu, 19 Mei 2024. Kuasa hukum keluarga korban, Farhat Abbas menyatakan pihak keluarga ZAN menemukan kejanggalan karena ada luka memar di tubuh korban.
Kepada keluarga ZAN, pihak Lapas Kelas IIA Bulak Kapal menyatakan pemuda asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara itu meninggal karena bunuh diri. “(Meninggal dunia) saat dalam karantina di lapas," kata Farhat, saat dikonfirmasi Rabu, 26 Juni 2024.
Farhat mengatakan, ZAN yang merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi itu diketahui sempat meminta uang kepada keluarganya sehari sebelum ditemukan tewas dalam posisi tergantung di ruang tahanan.
Keluarga pun menduga, ZAN sempat mendapatkan penganiayaan di Lapas Bulak Kapal sebelum dia ditemukan meninggal. "Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024 meninggal," ujarnya.
Peristiwa dugaan penganiayaan terhadap tahanan Lapas Bulak Kapal hingga menyebabkan korban meninggal ini kemudian dilaporkan keluarga korban ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan dugaan penganiayaan ini terdaftar dalam Nomor:LP/B/964/V/2024/SPKT.Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.
"Peristiwa itu sudah kami laporkan ke polisi," kata Farhat.
Polres Metro Bekasi Kota telah mengeluarkan surat permohonan ekshumasi dari keluarga. Proses pembongkaran makam juga sudah dilakukan pada Minggu, 23 Juni lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. "Iya masih dalam proses penyelidikan," katanya Firdaus saat dikonfirmasi.
Dia juga membenarkan adanya luka memar pada jasad ZAN. Namun, Firdaus menyebut dirinya belum dapat memastikan penyebab dari luka pada tubuh tahanan tewas tersebut. "Masih di dalami apakah akibat aniaya atau apa, yang jelas di dalami kami tunggu hasil otopsi," ucap Firdaus.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: Wartawan Tribrata TV di Karo dan Keluarganya Tewas Akibat Kebakaran, Diduga karena Liputan Judi dan Narkoba