TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi minimnya kandidat perempuan pendaftar calon pimpinan alias capim KPK. Panitia seleksi atau pansel KPK sebelumnya menyebut hanya ada dua kandidat perempuan dari total 107 pendaftar capim lembaga antirasuah itu.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengatakan pihaknya mendukung srikandi-srikandi Indonesia untuk ikut memberantas korupsi.
“Terkait jumlah pendaftar dari perempuan untuk calon pimpinan KPK, di sini KPK mendorong srikandi-srikandi terbaik di Indonesia untuk turut serta melakukan pemberantasan korupsi dengan mendaftar sebagai calon pimpinan KPK,” kata dia dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat, 12 Juli 2024.
Dia menyerukan para perempuan untuk ikut mendaftar dan mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia ke depan. “Jadi mari bagi prempuan-perempuan yang memiliki kapasitas, yang ingin merubah Indonesia bebas korupsi untuk mendaftar,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pansel KPK Arif Satria mengumumkan per kemarin, Jumat, 12 Juli 2024 atau h-3 menjelang penutupan, sebanyak 107 orang mendaftar capim KPK dan 87 pendaftar dewas KPK. Dari 107 pendaftar capim itu, jumlah perempuannya hanya 2 orang.
Baca juga:
Penambahan juga terjadi pada jumlah akun yang sudah meregistrasi di laman pendaftaran. Arif menyebut, hingga kini sudah ada 682 orang sudah memiliki akun pendaftaran.
Arif kemudian merinci pendaftar calon Pimpinan KPK melalui sebaran distribusi wilayahnya. “Jawa Barat 28, DKI Jakarta 19, Jawa Timur 11, Banten 10, Jawa tengah 6, sisanya masih di bawah lima. Jadi 107 jumlah pimpinan yang saat ini telah mendaftar,” kata dia.
Untuk pendaftar calon Pimpinan KPK ini terdiri dari 105 laki-laki dan 2 perempuan, sementara calon Dewas KPK terdiri dari 76 laki-laki dan 11 perempuan.
Pilihan Editor: KPK Tetapkan 21 Tersangka Baru Kasus Korupsi Dana Hibah APBD Jawa Timur