TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengatakan tim gabungan dari TNI-Polri sudah selesai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam kasus pembunuhan pilot asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning. Satgas sedang mengusut pelaku pembunuhan. "Sedang berproses," kata Faizal melalui keterangan resmi yang dibagikannya pada Kamis malam, 8 Agustus 2024.
Ketua Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz-2024 Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno menjelaskan dari hasil olah TKP ditemukan beberapa lubang peluru di beberapa titik badan helikopter yang digunakan oleh Glen Malcolm. Rincian sembilan lubang peluru di badan helikopter yakni di kaca atas, bagian rotor, baling-baling, dan ekor helikopter. Satgas Operasi Damai Cartenz juga menemukan enam selongsong peluru kaliber 5,56 milimeter di sekitar helikopter. "Jenazah pilot ditemukan dalam kokpit helikopter sebelah kiri," ujar dia.
Tim gabungan yang melakukan penyelidikan terhadap kematian Glen Malcolm telah memeriksa beberapa saksi dan didapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Nduga sudah berada di Timika selama satu mingggu sebelum pembunuhan. "Setidaknya KKB tersebut berjumlah lima orang," tutur Bayu Suseno.
Dari lima orang ini, empat membawa senjata api laras panjang dan satu orang membawa perang. Para saksi berjumlah 10 orang ini meyakini lima orang tersebut berasal dari daerah Nduga. Sebab kelima orang itu kerap berbicara dengan bahasa daerah Nduga. "Telah kami identifikasi diduga pelakunya adalah KKB dari Nduga," ucap perwira menengah polri itu.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menuding TNI dan Polri berbohong soal pembunuhan pilot helikopter itu. Sebab beredar foto mayat Glen Malcolm Conning beserta helikopternya masih utuh. "Kami curiga pembunuhan ini sudah menjadi skenario oleh militer dan polisi Indonesia," katanya saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan WhatsApp, Selasa, 7 Agustus 2024.
Menurut Sebby, peristiwa pembunuhan Glen terjadi usai TPNPB-OPM mengumumkan rencana pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. OPM mencurigai pembunuhan ini bertujuan mengagalkan niat baik Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Brigjen Egianus Kogeya beserta pasukannya.
Sebby mengklarifikasi pemberitaan mengenai pilot Glen Malcolm yang dibunuh dan dibakar dengan helikopter. "Kenyataannya pilot dan helikopter utuh tidak dibakar," tuturnya.
Pilihan Editor: Komnas HAM Kecam Pembunuhan Pilot Asal Selandia Baru oleh TPNPB OPM