TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalam beberapa hari ini, terjadi kecelakaan orang yang melintasi rel kereta api. Meskipun sudah ada peringatan dari masinis, tetapi tidak dihiraukan penyeberang.
Akibatnya, orang yang menyeberangi tel tertemper kereta api hingga tewas seketika. Pada Senin, 12 Agustus 2024 pukul 05.55 WIB, telah terjadi Kereta Api 90 (Mataram) tertemper orang di kilometer 536+4 Petak Rewulu-Patukan Sleman. Masinis sudah berulang kali membunyikan suling lokomotif (semboyan 35). Namun korban tidak menghiraukan, tetap menyeberang dari arah utara ke selatan sehingga temperan pun terjadi.
“Petugas pengamanan Stasiun Patukan dan Rewulu menyisir lokasi sesuai laporan yang ada dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia,” kata Krisbiyantoro, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
PT KAI berkoordinasi dengan polisi sektor Gamping Sleman untuk membantu evakuasi dan pengamanan. Perjalanan kereta api selanjutnya sudah berjalan normal.
Korban adalah Trihadi Wiyono (78) warga Balecatur, Gamping, Sleman. Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito lalu diserahkan ke keluarga.
Baca juga:
Sebelumnya, Kamis malam, 8 Agustus 2024 pukul 23.09 WIB, telah terjadi Kereta Api 59 Bima tertemper seseorang di km 166+4 Petak Lempuyangan-Yogyakarta atau jembatan Kewek Kota Yogyakarta. Korban bernama Yosua Siburian, kelahiran Lubuklinggau 10 April 2002. Untungnya ia hanya mengalami luka.
“Kami KAI mengingatkan kepada masyarakat, untuk tidak melakukan aktivitas apapun termasuk dalam hal ini menyeberang / melintas sembarangan pada jalur kereta api yang bukan pada tempatnya, karena hal ini sangatlah berbahaya untuk keselamatan. Kami tentu prihatin akan kejadian temperan ini, yang masih sering terjadi karena ketidakpedulian akan keselamatan diri,” kata Krisbiyantoro.
Pilihan Editor: Guru Besar Unnes Benny Riyanto Lolos Tes Tertulis Capim KPK, Hartanya Naik Rp 8,4 Miliar dalam Setahun