TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengatakan akan ada pemberian penghargaan kepada tenaga kesehatan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan atau HUT Ke-79 RI. Penghargaan itu disebut berhubungan dengan pembunuhan Glen Malcolm Conning, 50 tahun, pilot PT Intan Angkasa Air Service.
Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan pemberian hadiah itu sebagai imbalan kepada tenaga kesehatan yang berhasil bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri dalam menembak Glen.
"Maka pemerintah Indonesia siapkan hadiah bagi para perawat yang menyewa helikopter," kata Sebby melalui aplikasi perpesanan pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Glen dieksekusi saat mendarat di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, pada Senin, 5 Agustus lalu. "Nakes carter helikopter, bagian dari siasat eksekusi mati pilot. Sutradaranya TNI-Polri."
Pilot asal Selandia Baru itu dibunuh di helikopter yang di dalamnya memuat penumpang dua petugas kesehatan dan dua anak. Keempat penumpang itu selamat. Sebby menuduh pembunuhan Glen sebagai sebuah misi kerja sama antara tenaga kesehatan dan TNI-Polri yang sukses.
Menurut dia, rencana pemberian hadiah itu diberikan bertepatan dengan perayaan HUT RI di Nabire, Papua Tengah. "Ini misi khusus yang telah berhasil disukseskan oleh nakes, sehingga pada 17 Agustus 2024 diberikan penghargaan," ujar dia.
Dia menuding keterlibatan tenaga medis itu sebagai jebakan oleh pilot yang dibunuh. Sebab saat itu tenaga medis ini menyewa helikopter yang dikendarai oleh Glend. "Secara logika pilot bisa dianggap dijebak oleh nakes karena nakes menyewa heli," ujar dia.
Dia mengatakan, tenaga medis tersebut perlu diproses secara hukum. Selain itu, tak ada upaya penyelamatan yang dilakukan tenaga medis kepada Glen. "Harusnya dituntut karena membahayakan pilot, dan tidak memberikan informasi bahaya di Alama, justru pilot dipaksa mendarat," ujarnya.
Tak hanya mengambil langkah penyelamatan kepada Glen. Dia menyebutkan tenaga medis itu tidak melakukan perlawanan terhadap kelompok yang melakukan penembakan tersebut. "Justru nakes membiarkan pilot terbunuh dan mereka dijemput ke Timika," ujarnya.
Menurut Sebby, kekeliruan lain adalah pemberian penghargaan kepada tenaga medis. Penghargaan itu seharusnya diberikan kepada tenaga medis yang berupaya menyelamatkan Glen. "Pertanyaannya negara memberikan penghargaan dalam hal apa," ujar dia.
Sebby membantah TPNPB-OPM sebagai pelaku pembunuhan Glen. Menurut dia, ada kelompok masyarakat sipil bersenjata atau disebut "Pasukan Binaan" militer, yang diduga membunuh Glen. "Yang menembak pilot kelompok binaan militer Indonesia," ujarnya.
Pilihan Editor: TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati Satu Anggota Brimob di Papua Pegunungan