Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kakek 3 Balita yang Tewas saat Kebakaran di Pulogadung, Coba Selamatkan Cucu hingga Injak Kaca

image-gnews
Kebakaran 17 rumah di Pulogadung, Jakarta Timur, menewaskan tiga anak balita, Jumat 20 September 2024. TEMPO/Ervana
Kebakaran 17 rumah di Pulogadung, Jakarta Timur, menewaskan tiga anak balita, Jumat 20 September 2024. TEMPO/Ervana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cipinang, Jumadi, 53 tahun, kehilangan tiga cucunya sekaligus dalam kebakaran rumahnya pada Jumat pagi, 20 September 2024. Tiga cucu Jumadi yang masih di bawah lima tahun (balita) tewas terkunci dalam kamar di lantai saat terjadi kebakaran. 

Jumadi mengatakan dia sempat berusaha menyelamatkan ketiga korban. Ketika itulah kaki Jumadi menginjak kepingan kaca dan terluka. Ketika ditemui Tempo pada Jumat sore, perban masih menutupi telapak kaki kiri Jumadi. Ia berjalan pelan, sedikit terseok-seok dan tak banyak bicara.

Jumadi menjelaskan, dirinya sedang bekerja tak jauh dari lokasi kejadian ketika menerima kabar kebakaran yang terjadi pukul 09.43 itu. Jumadi pun langsung pulang. 

“Saya ada di lokasi ketika api udah membesar,” kata Jumadi kepada Tempo di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat sore.

Dia bergegas menyelamatkan ketiga cucunya yang terjebak di dalam salah satu rumah yang terbakar itu. “Nah setelah itu, saya menyelamatkan cucu saya, tapi tidak bisa lagi,” tuturnya. Nyawa mereka pun tak terselamatkan. 

Ketiga cucu Jumadi yang meninggal dalam kebakaran itu masih berusia di bawah lima tahun atau balita. K berusia 3,5 tahun, R berusia 2,5 tahun, dan A berusia 1,5 tahun. Ketiga balita itu berada di lantai atas saat kejadian. Mereka ditinggalkan di sebuah ruangan dalam keadaan terkunci karena takut jatuh dari lantai dua. 

Jumadi menjelaskan, sang ibu sedang mengantar kedua anaknya yang lain ke sekolah, sedangkan sang ayah juga tak berada di rumah karena bekerja. “Saat kejadian, kalau yang laki lagi kerja, kalau yang perempuan lagi nganter sekolah,” kata dia. 

Kebakaran yang terjadi pada Jumat pagi itu menghanguskan 17 rumah di di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 10 rumah rusak berat dan tujuh lainnya rusak ringan. Sekitar 90 orang terdampak dan harus mengungsi di musala. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Rumah tinggal, kontrakan cuma dua,” tutur Jumadi. “15 rumah itu rumah tinggal saudara.”

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, upaya pemadaman dimulai pukul 09.50 WIB. 

“Waktu (api) dilokalisir (pukul) 10.25 WIB,” kata Satriadi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat. Sementara itu, proses pemadaman api dinyatakan selesai pada 11.52 WIB.

Sebanyak 10 unit mobil pemadam  dan 50 personel pemadam kebakaran (Damkar) telah dikerahkan ke lokasi kejadian di Pulogadung untuk memadamkan api. 

Dugaan sementara penyebab insiden kebakaran yang menyebabkan tiga balita meninggal ini disebabkan oleh korsleting listrik. “Diduga korsleting listrik dari rumah Bapak Jumadi,” ujarnya. 

Pilihan Editor: Kasus Pembunuhan Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Lebak, Polisi: Anak Hilang Asal Cilegon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

9 jam lalu

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS
Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

Berkali-kali Korea Utara kirimkan balon sampai ke wilayah Korea Selatan. Terakhir menyebabkan kebakaran saat mendarat di atap sebuah gedung di Seoul.


Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

12 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

Tiga anak balita meninggal dalam kebakaran di Cipinang, saat ibunya hendak menjemput anaknya di sekolah.


Tiga Balita Meninggal dalam Kebakaran Rumah di Pulogadung

14 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. Istimewa
Tiga Balita Meninggal dalam Kebakaran Rumah di Pulogadung

Tiga balita meninggal akibat kebakaran ini, yaitu K (4 tahun), R (3,5 tahun), dan A (1,5 tahun).


Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

1 hari lalu

Bakal Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Dok. Pribadi
Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

Kehadirannya di lokasi untuk mengetahui langsung bagaimana dampak kebakaran dan kondisi pedagang di Pasar Baru Barat Comboran.


Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

2 hari lalu

Proses pemindahan arca yang menjadi salah satu tahapan revitalisasi Museum Nasional Indonesia. ANTARA/HO-Indonesian Heritage Agency
Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.


Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

4 hari lalu

Tentara Korea Selatan memeriksa sampah dari balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Ini bukan kejadian yang pertama kali. Sebelumnya pada Rabu, 29 Mei 2024, Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang juga diisi sampah dan kotoran yang melintasi wilayah perbatasan dengan Korea Selatan yang dijaga ketat. Yonhap via REUTERS
Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran


Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

5 hari lalu

Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat 15 September 2023. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

Selain Taman Nasional Way Kambas, beberapa taman nasional lain di Indonesia juga pernah mengalami kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.


Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

5 hari lalu

Polisi Hutan berpose di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 3 Desember 2015. Mereka menjaga kawasan taman nasional dari gangguan para pemburu liar dan mengamankan satwa liar yang berada di daerah tersebut saat keluar dari area taman nasional. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

Aparat menduga kebakaran di Taman Nasional Way Kambas adalah ulah pemburu.


Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

6 hari lalu

Iis Ernayati, salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, saat ditemui di Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2024. Iis menderita cacat fisik dan luka bakar hingga wajah akibat kebakaran yang terjadi pada Maret 2023 lalu. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

Jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Iis harus kehilangan empat jarinya. Kondisinya kini mulai pulih setelah mengalami luka bakar.


Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

6 hari lalu

Suasana lokasi kebakaran yang diduga akibat kebocoran pipa minyak Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada 3 Maret lalu di jalan Koramil, Jakarta Utara, Rabu, 7 Juni 2023. Menurut Abdus Syakur selaku ketua RW 09 sekitar 30 orang tewas, puluhan rumah hancur dan tersisa puing-puingnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

PN Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk membayar ganti rugi Rp 23,1 miliar ke korban kebakaran depo Plumpang.