TEMPO Interaktif, Jakarta - Perbaikan air mancur di Bundaran Hotel Indonesia menghabiskan dana sekitar Rp 2,7 miliar.
Menurut Kepala Dinas Pertamanan Ery Basworo dana itu terdiri dari Rp 1,7 miliar untuk penggantian lampu, Rp 700 juta untuk penggantian pompa air mancur, dan sisanya untuk instalasi dan pengurasan air. "Lampunya tinggal 17 persen," kata dia ketika berbincang dengan wartawan di Balai Agung Pemerintah DKI Jakarta, Jumat (11/12).
Menurut Ery, lampu di jantung Ibu Kota itu sudah banyak yang mati dan sudah tak diproduksi lagi. "Maka kami ganti dengan lampu baru," kata dia. Menurutnya lampu lama adalah lampu pijar yang boros energi. Sedangkan lampu baru nanti adalah lampu light emiting diode (LED) yang lebih hemat dan umurnya lebih panjang. "Life timenya 30 ribu jam dan ramah lingkungan," kata dia.
Sedangkan pompa air, dari total 40 pompa sudah rusak 22 pompa. Rencananya perbaikan itu akan selesai sebelum tahun berganti. Kini masih dalam proses. Menurut Ery, kolam di bundaran HI itu akan dikuras dan diisi dengan air dari perusahaan air minum. "Volumenya tujuh ribu meter kubik," kata dia.
Lampu dan air mancur itu dibangun pada 2002 dan menghabiskan dana Rp 14 miliar. Untuk lampu dan air mancur di Monas menghabiskan Rp 27 miliar.
Ery menyatakan, bundaran Hotel Indonesia itu perlu diperbaiki karena merupakan lokasi strategis di Jakarta. "Dan perlu dijaga," kata dia. Pasalnya, dalam tiga bulan ini, sudah ada tiga mobil yang tercebur ke kolam itu.
NUR ROCHMI