TEMPO Interaktif, Jakarta - Meskipun masih terlihat cukup ramai, perayaan Imlek tahun ini dianggap tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah orang terlihat lalu lalang di gerbang berwarna merah itu. Bau Dupa menyeruak tertiup angin yang kadang berhembus kencang. Tarian api tampak terlihat dari setumpuk lilin yang terbakar di dalam Vihara Dharma Jaya.
Tidak tampak orang berdesak-desakan atau pun mengantri di altar persembahyangan. Satu persatu mereka menghidupkan dupa, membungkuk beberapa kali sambil membacakan doa kemudian melanjutkan kegiatan lainnya.
Sesosok pria paruh baya terlihat santai sambil menyalakan sebatang rokok di pintu masuk Vihara. Kusyanto Listiawan, seorang pengurus Vihara Dharma Jaya menerima angpau dari seorang pengunjung. "Ada isinya pa gak ni," ujarnya sambil berbisik.
Pria yang akran di panggil Dul ini mengakui perayaan imlek tahun ini lebih sepi dari tahun-tahun sebelumnya. "Kami cuma menerima sekitar seratus lilin besar tahun ini," ujarnya kepada Tempo.
Ya, jumlah lilin biasanya berbanding lurus dengan jumlah pengunjung yang datang ke sebuah Vihara. Lilin-lilin yang telah dikirimkan baru akan dihidupkan jika sang penyumbang datang dan menghidupkan lilin-lilin tersebut. Ia menambahkan, lilin juga merepresentasikan rejeki sang penyumbang. "Semakin besar lilinnya, maka semakin besar juga rejeki yang didapat (pada tahun sebelumnya)," ungkapnya.
Ia mengungkapkan tahun kemarin memang tahun yang sulit. "Orang cari uang makin susah sekarang," ujarnya. Mengenai jumlah pengunjung, ia memperkirakan sekitar seribu orang datang ke Vihara ini sejak tadi malam. "Yang ramai tadi malam, kalau siang ini sudah sepi," kata Dul. Ia mengatakan, "Kalau tahun lalu dari malam sampai sore (keesokan harinya) ramai terus."
FEBRIYAN