TEMPO Interaktif, Jakarta - Sampai hari ke 52 pelaksanaan sensus penduduk di Jakarta Pusat gaji petugas sensus belum turun juga. Menurut Lilik Muslikhatin, Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat, petugas akan menerima honor setelah mereka menyelesaikan tugasnya secara lengkap dan menyeluruh.
"Menunggu semua data masuk," kata Lilik sore ini di kantornya. Lilik menerangkan, sejak awal memang tidak ada pemberitahuan kapan honor akan dibayarkan. Karena, dijelaskannya, dalam kesepakatan, petugas akan menerima honor setelah tugas mereka beres.
Badan Pusat Statistik Jakarta, sudah membuatkan rekening Bank DKI bagi setiap petugas untuk mempermudah proses pembayaran honor. Untuk koordinator lapangan BPS akan menggaji Rp 3,8 juta, kordinator tim sebesar Rp 3,3 juta dan Petugas Cacah Lapangan sebesar Rp 2,8 juta. "Honor ini akan diberikan ke 2.587 petugas sensus plus 75 petugas sensus khusus apartemen, di Jakarta Pusat. Kami sudah menganggarkan Rp 6-8 miliar untuk gaji mereka," kata Lilik.
Hari ini, ratusan petugas sensus dari Petugas Cacah Lapangan hingga Kordinator Lapangan berkumpul untuk mengambil buku tabungan di Kantor Walikota Jakarta Pusat. Mereka mengeluh karena masa perpanjangan sensus hingga akhir Juni tidak dihitung dalam honor. "Sudah telat, tidak ada kepastian ada tambahan gaji lagi," kata Edi, salah satu PCL.
Hingga hari ini data penduduk yang masuk ke BPS Jakpus sekitar 900 ribuan jiwa. Namun, kata Lilik, angka itu masih bisa bertambah karena masih ada formulir yang dikroscek lagi di lapangan.
HERU TRIYONO