TEMPO Interaktif, Jakarta - Meningkatnya pengunjung ke tempat-tempat wisata untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa menyebabkan volume sampah, terutama di area wisata, meningkat.
"Biasanya saat Ramadan banyak warga yang menghabiskan waktu di taman atau tempat wisata sambil menunggu waktu buka, sehingga biasanya volume sampah di area tersebut juga meningkat," ujar Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat, Amir Sagala, Jumat (13/8).
Sejumlah lokasi yang menjadi favorit masyarakat melakukan ngabuburit di Jakarta adalah Monumen Nasional Jakarta Pusat, Ancol di Jakarta Utara, Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur, sedangkan di Jakarta Barat adalah area Kota Tua.
Menurut Amir, rata-rata peningkatan volume sampah di taman atau lokasi wisata selama
Ramadan berkisar antara 9-10 persen. Seperti misalnya di wilayah Kota Tua, Jakarta
Barat, dalam kondisi normal volume sampah di lokasi tersebut berkisar antara 9-10
ton, saat Ramadhan meningkat menjadi di kisaran 10-11 ton.
Melonjaknya volume sampah di tempat-tempat wisata dan taman tersebut juga akan menyebabkan lonjakan volume
sampah keseluruhan di Jakarta Barat. Volume sampah Jakarta Barat setiap harinya mencapai 1.700 ton. "Penyumbang terbesar
adalah dari pasar tradisional yang tersebar di 9 kecamatan," kata Amir.
Saat Ramadan diprediksi volume sampah akan meningkat 6-7 persen. Puncak peningkatan
volume sampah diprediksi pada saat pelaksanaan salat Ied. "Biasanya usai salat sampah menumpuk, bisa menyebabkan kenaikan volume sampah
hingga 7 persen," ujar Amir.
AGUNG SEDAYU