TEMPO Interaktif, Bekasi -Pemerintah Bekasi, Jawa Barat, tak akan bertindak keras dengan membubarkan organisasi pemuda dan masyarakat yang sering melakukan kekerasan atau keonaran. Pemerintah memilih cara persuasif, yakni dengan mengajak pengurus dan anggota organisasi tersebut untuk bicara guna meredam tindakan main hakim sendiri.
"Organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat yang identik dengan kekerasan tidak serta merta dibubarkan," kata Viktus Murin, tim Asistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga seusai menjadi pembicara dalam acara seminar Ikatan Pemuda Indonesia (IPI) di Hotel Horison Bekasi, Rabu (10/11).
Salah satu organisasi yang kerap mendapat desakan dibubarkan adalah Fron Pembela Islam (FPI). Menurut Viktus, massa organisasi tersebut masih bisa diajak bicara terkait keresahan warga. "Mekanisme pembubaran tidak mudah, harus ada kajian lebih dulu," katanya.
HAMLUDDIN