TEMPO Interaktif, Tangerang-Petugas Bea dan Cukai Soekarno Hatta menggagalkan upaya penyelundupan 569 unit BlackBerry yang dilakukan oleh dua warga Indonesia dan tiga warga negara Cina. Nilainya diperkirakan sekitar Rp 1.478 miliar.
"Pelaku ditahan karena indikasi kuat melanggar pidana," kata Kepala Bea dan Cukai Soekarno Hatta Bahaduri Wijayanta, di bandara hari ini.
Ratusan BlackBerry tersebut diselundupkan dalam dua waktu yang berbeda. Penyelundupan pertama dilakukan oleh dua orang warga negara Indonesia berinisal AJL dan IDP pada 18 November 2010 dengan cara dimasukkan kedalam koper pakaian. AJL dan IDP terbang dari Singapore menggunakan pesawat Garuda (GA 835).
Petugas yang mencurigai isi didalam koper mereka ketika melalui pemeriksaan mesin X Ray menemukan 489 unit Blackberry dari berbagai tipe. Seperti koper warna hitam merek Travelpro ditemukan 150 buah BlackBerry tipe Strom, koper warna hitam merek Sphere ditemukan 140 pcs BlackBerry tipe Onyx, tas hitam merek Polo World ditemukan 14 BlackBerry tipe Strom dan 85 BlackBerry tipe Onyx dan dalam tas hitam merek Polo World lainnya ditemukan 25 pcs BlackBerry tipe bold dan 75 pcs BlackBerry tipe Onyx.
Sementara pada tanggal 1 Desember ditangkap tiga warga negara Cina berinisal ZC,HJ dan GW. Ketiganya masing-masing membawa ZC 20 pcs BlackBerry tipe 9000 dan tipe 8900 pcs, HJ membawa 20 pcs BlackBerry tipe 9000, 6 pcs tipe 8900 dan 2 pcs tipe 8228. Sementara GW membawa BlackBerry tipe 9000 sebanyal 16 pcs dan tipe 8220 sebanyak 4 pcs.
"Barang yang dibawa asal Cina, Hongkong," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo. Ketiga warga negara Cina itu terbang ke Indonesia menggunakan China Airlines 679 rute Hongkong-Jakarta.
enurut Bahaduri, penyitaan barang tersebut karena tidak dilengkapi dengan perijinan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Mentri Komunikasi dan Keputusan Direktur Jenderal Pos dan telekomunikasi nomor 102/Dirjen/2008 tentang Pengelompokkan Alat dan Perangkat Telekomunikasi untuk keperluan sanitasi.
JONIANSYAH