TEMPO Interaktif, Jakarta -Ribuan Buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi serta Kabupaten Bandung sejak pukul 10 pagi tadi melakukan demo dan orasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Mereka memprotes DPR terkait rencana revisi terhadap Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam Program Legislasi Nasional 2011 karena menyengsarakan buruh dan menyejahterakan pengusaha.
Beberapa terlihat nyaris anarkis dengan menyalakan api. Beberapa terlihat berusaha memanjat pagar gedung wakil rakyat ini mencoba untuk mendobrak. Lebih dari 200 personel polisi diarahkan untuk mengamankan demo yang membuat ruas Cawang-Slipi macet ini.
Aksi nyaris anarkis para buruh ini akhirnya direspon polisi sekitar pukul 2 siang. "Tenang, tenang. Pimpinan Komisi IX sudah menyetujui untuk turun dan menerima," kata Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin.
Sekitar pukul 2.15, Ketua Komisi IX (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) Ribka Tjiptaning tampak berusaha menaiki pembatas pagar dan mencoba berdialog dengan para perwakilan SPSI. Karena kesulitan akhirnya Ribka keluar dari pagar DPR dan masuk ke dalam kerumunan buruh untuk berdialog.
"Saya mewakili Komisi IX menyatakan tak pernah merekomendasikan Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kami berpihak pada buruh, karena buruh adalah soko guru revolusi," katanya.
Ribka pun meminta para buruh untuk tetap mengawasi pembuatan Undang-Undang terkait ketenagakerjaan. "Kami tahu. DPR sering kali dicampuri kepentingan asing dan kaum kapitalis. Perjuangan ada dua Parlementer dan Ekstra Parlementer," kata Ribka.
Lalu lintas di depan DPR hingga siang ini masih dialihkan. Tidak ada kendaraan yang melintas depan DPR kecuali melalui tol dalam kota dari Semanggi menuju Slipi. Berdasarkan informasi yang dilansir dari TMC Polda Metro Jaya, unjuk rasa tersebut juga membuat lalu lintas Tol Cililitan dan Tol Pondok Gede padat. Kepadatan juga terjadi di Tol Kebon Jeruk, Tol Jelambar dan Grogol.
Setelah dialog selama sekitar 15 menit, para buruh ini mulai berencana untuk membubarkan diri. "Nanti akan ada rekomendasi ke Komisi IX untuk disampaikan ke DPR dan Pemerintah. Kami melalui POK dan DPC akan melaporkan perkembangan berita dari DPR ini," kata koordinator lapangan aksi demo.
ARYANI KRISTANTI