TEMPO Interaktif, Jakarta -Jakarta Selatan menambah jumlah RW kumuh yang akan ditangani secara khusus. Jika tahun sebelumnya, Jakarta Selatan menangani 15 RW kumuh, tahun ini pemerintah kota menambah sebelas RW lagi sehinga total RW kumuh yang ditangani berjumlah 26 RW. Sehingga, total jumlah RW kumuh yang ditangai pemerintah kota ini sebanyak 72 RW.
Menurut Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi, penambahan jumlah RW kumuh dalam penanganan itu dilakukan sebagai salah satu upaya mempercepat pengentasan RW kumuh yang total saat ini tercatat sebanyak 72 RW. “Sekarang sasaran kami ada 26 RW, namun masih ada 46 RW yang harus diselesaikan,” kata Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi hari ini.
Sebanyak 26 RW kumuh yang masuk dalam penanganan itu RW 01 Kelurahan Gandaria Selatan, RW 03 Cilandak Timur, RW 02, 03, 06, 11 Gandaria Utara, RW 01 Cipete Utara, RW 02 dan 03 Petogogan, RW 02 dan 08 Kramat Pela, RW 03, 05, dan 06 Tegal Parang, RW 05 dan 09 Menteng Atas, RW 01 Kuningan Timur, RW 07 Gandaria Selatan, RW 05 Ragunan, RW 05 Duren Tiga, RW 05 Tegal Parang, RW 03, 10 dan 11 Pela Mampang dan RW 04 serta 05 Kuningan Barat.
Menurut Syahrul, penanganan khusus yang diberikan kepada 26 RW kumuh itu melibatkan banyak sektor seperti Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan, Suku Dinas Olahraga, Suku Dinas Tenaga Kerja dan Suku Dinas Pertamanan. Penataan yang dilakukan antara lain penataan fasilitas dan kesehatan. Ia berharap, penanganan khusus yang diberikan kepada RW kumuh bisa membuat Jakarta bebas dari RW kumuh pada 2012.
Sebelumnya, Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Selatan juga memfasilitasi warga RW kumuh untuk memperoleh pekerjaan seperti petugas keamanan, supir atau usaha kecil. Selain itu, menurut Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Suhari, warga RW kumuh tersebut juga ditawarkan untuk bertransmigrasi ke luar pulau. “Kami tawarkan juga transmigrasi ke Kalimantan, Sulawesi atau Sumatera bagi warga RW kumuh. Mereka mendapat prioritas,” kata Suhari.
ARIE FIRDAUS