Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Tabrakan Cisarua, Penumpang Ingatkan Sopir  

image-gnews
Petugas mengevakuasi Bus Karunia Bakti yang menyeruduk warung makan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, (11/2). Sedikitnya 14 orang tewas dan 42 lainnya luka dalam peristiwa tabrakan tersebut. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Petugas mengevakuasi Bus Karunia Bakti yang menyeruduk warung makan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, (11/2). Sedikitnya 14 orang tewas dan 42 lainnya luka dalam peristiwa tabrakan tersebut. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Polisi menduga masalah pengereman menjadi penyebab kecelakaan bus Karunia Bakti di Cisarua, Bogor, Jumat malam lalu. "Penyelidikan masih berjalan, dan dugaan sementara karena rem tak berfungsi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Syarif Zainal Abidin, kepada Tempo, Sabtu, 11 Februari 2012.

Dugaan itu, kata Syarif, didasari keterangan sejumlah saksi mata dan korban. Salah seorang penumpang selamat, H. Apen, menuturkan, bus nahas tersebut sempat berhenti di pos pemeriksaan simpang Taman Safari Indonesia. Kendaraan berisi 50 penumpang itu berhenti karena bagian mesinnya mengeluarkan asap. “Waktu itu bus sempat diperbaiki,” ujar pria 47 tahun yang tinggal di kawasan Cijambu, Bandung Barat, itu.

Kendati bus sudah diperbaiki, Apen dan para penumpang lainnya sempat meminta sopir tak melanjutkan perjalanan karena khawatir akan keselamatan mereka. Peringatan itu tak dihiraukan sang sopir, hingga akhirnya bus oleng dan menabrak belasan kendaraan di depan Pasar Festival Cisarua.

Penumpang lainnya, Yudi, 20 tahun, warga Cianjur, mengatakan, 500 meter dari pos Taman Safari, tiba-tiba laju kendaraan tak terkendali. Sopir bus terlihat berusaha mengendalikan kemudi dan menginjak rem. Namun sayang, laju bus dari arah Puncak menuju Jakarta ini malah makin liar.

Bus pun menghantam Suzuki APV di depan Hotel Cisarua Indah, sebelum menghajar lima mobil lain, satu sepeda motor, tiang listrik, dan warung bakso. Bus bernomor polisi Z-1795-DA itu akhirnya menabrak Vila Syailendra dan jatuh dengan posisi menukik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih meneliti kasus kecelakaan ini. Ketua KNKT Tatang Kurnia mengatakan tabrakan terjadi karena kecepatan bus yang tinggi, ditambah kondisi jalan Puncak menuju Jakarta yang menurun. Ia menargetkan investigasi kasus yang menewaskan 14 orang ini selesai dalam tiga bulan. "Pekan depan kami baru akan mengeluarkan rekomendasi berisi informasi kejadian," katanya.

Sementara itu, polisi menangkap tiga awak bus di rumah masing-masing setelah sempat melarikan diri. Mereka adalah sopir bernama Lukman, 40 tahun; kernet bus, Rohman, 33 tahun; serta kondektur bernama Dedi. "Mereka kabur karena takut dihakimi massa," kata Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Enjang Hasan Kurnia.

ARIHTA SURBAKTI | MUHAMMAD RIZKI | SIGIT ZULMUNIR

Berita lain:
Kabur, Awak Bus Karunia Bakti Dibekuk Polisi

Nama Korban Tewas dan Luka Tabrakan Maut Cisarua
Cerita Tragis Tabrakan Beruntun Cisarua
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Puncak Ikut Tewas

Saksi Kecelakaan Maut di Puncak: 50 Orang Tewas

Korban Tewas Tabrakan Beruntun Bogor Bertambah

Kecelakaan Beruntun, Puncak Macet 6 Kilometer

Tabrakan Beruntun di Cisarua, Belasan Tewas

Tabrakan Maut Diduga Akibat Rem Bus Blong

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Sandiaga Uno beri pernyataan soal gabung dengan PPP paskamundur dari Partai Gerindra saat di Balai Kota Solo, Sabtu, 29 April 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.


Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Petugas mengevakuasi bus pariwisata dan truk yang terlibat kecelakaan di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 5 Maret 2022. Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.


Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Hingga hari ketujuh pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun, tim SAR terus mencari korban. ANTARA/Irsan Mulyadi
Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor


TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Bangkai KM Sinar Bangun ditemukan di kedalaman 450 meter di Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.


Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Keluarga penumpang KM Sinar Bangun dan warga menyalakan lilin di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Kapal berkapasitas maksimal sekitar 40 orang itu membawa 211 penumpang saat tenggelam. ANTARA/Irsan Mulyadi
Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar


Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Keluarga penumpang menangis saat menyaksikan proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. Kerabat penumpang KM Sinar Bangun mulai mendatangi posko di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.


Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Kedalaman di lokasi kejadian tenggelamnya kapal tersebut mencapai 300-500 meter. ANTARA/Irsan Mulyadi
Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba


Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Personel kepolisian berbincang dengan nelayan saat melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Sebanyak 171 penumpang lain masih dalam proses pencarian. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.


KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

Anggota keluarga penumpang KM Sinar Bangun melihat daftar nama penumpang yang hilang di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. KM Sinar Bangun mengangkut 128 penumpang saat tenggelam di Danau Toba pada Senin, 18 Juni 2018. ANTARA/Irsan Mulyadi
KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba


Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Petugas gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di posko Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu 20 Juni 2018. Hingga saat ini, sebanyak 18 penumpang selamat, dua penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang