TEMPO.CO, Jakarta - Sopir angkutan umum yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Sopir Indonesia (IPSINDO) mengancam akan mogok pada 1 April nanti jika kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) jadi dilakukan.
"Kenaikan harga BBM sangat memberatkan sopir angkutan umum," ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat IPSINDO, Ridwansyah, dalam orasinya di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa, 27 Maret 2012.
Dia pun menghitung, dalam sehari, sopir angkutan umum mampu menghabiskan 40 liter BBM. "Jika harga BBM dinaikkan Rp 1.500, maka sopir angkutan umum harus kembali berjibaku mencari tambahan sebesar Rp 60.000," kata Ridwansyah.
Tambahan penghasilan itu pun dirasa sangat berat. "Untuk memenuhi target setoran saja, kami sering kali tak mampu," katanya. Apabila BBM jadi dinaikkan, para sopir ini mengaku makin terimpit.
Organisasi yang beranggotakan jutaan sopir angkutan umum di seluruh Indonesia ini menyerukan mogok besar-besaran jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM. "Kalau kami mogok, aktivitas perekonomian bisa lumpuh," ucapnya.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan pukul 14.00 itu diikuti oleh puluhan sopir angkutan kota. Meski berlangsung lancar dan tertib, aksi tersebut sempat memacetkan lalu lintas di sekitar Terminal Kampung Melayu menuju Cawang, Jakarta Timur.
SUBKHAN