TEMPO.CO, Jakarta - Hanya ada dua bidang dinding yang tersisa. Lainnya hangus dimakan api. “Tapi, saya masih bersyukur, istri dan empat anak saya selamat,” ujar Mamat, 52 tahun, Sabtu, 8 September 2012.
Mamat adalah satu di antara pemilik 71 rumah yang terbakar di Jalan Ancol Selatan II, RT 14 RW 7, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu pagi tadi. Total sebanyak 150 kepala keluarga atau 490 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Mamat belum tahu di mana dia akan membawa keluarganya berteduh malam ini. “Mungkin di tenda di lapangan itu, atau di rumah salah satu keluarga,” kata pekerja kuli di pelabuhan ini.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tapi kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. "Maklum, ini permukiman padat. Rumahnya banyak bertumpuk (susun)," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Nurdin Silalahi, Sabtu, 8 September 2012.
Sejak dilaporkan pada pukul 08.40, butuh waktu hampir tiga jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan api. Mereka mengerahkan hingga 29 unit mobil pemadam.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan hubungan pendek arus listrik di sebuah rumah kontrakan yang digunakan sebagai tempat usaha isi ulang air minum. "Ada warga yang melihat api bermula dari situ sebelum menjalar," kata Perwira Piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Ridwan Efendi.
PINGIT ARIA