TEMPO.CO, Depok - Korban penculikan dan pemerkosaan oleh teman Facebook di Depok belum kembali bersekolah di SMP Budi Utomo Depok. Sekolahnya sedang menjalankan ujian tengah semester sejak Senin, 8 Oktober 2012 lalu. Guna mengejar ketinggalan itu, SMP Budi Utomo Depok akan memberikan kemudahan agar ASS bisa UTS di rumahnya.
"Dia belum masuk sekolah hari ini. Tadi ada telepon dari wali kelasnya. Katanya ada guru yang ke rumah. Kemungkinan anak saya akan UTS di rumah," kata ibu kandung korban, Rauden Gultom, saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Oktober 2012.
Siswi SMP Budi Utomo itu belum bisa masuk sekolah karena kejadian di sekolahnya, Senin, 8 Oktober 2012. Korban tidak diperkenankan masuk kelas untuk mengikuti UTS setelah upacara.
Menurut Rauden, meskipun sudah ada jaminan dari Dinas Pendidikan Kota Depok bahwa anaknya dapat kembali bersekolah, korban masih malu menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Rauden mengaku tidak bisa memaksakan jika anaknya belum siap. "Jika kondisinya belum siap, saya tidak ingin memaksakannya," katanya. UTS akan selesai pada Sabtu, 13 Oktober 2012.
Menurut Rauden, putrinya merasa takut kembali ke sekolah karena khawatir kembali dipermalukan. Pihaknya akan berkonsultasi dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk membicarakannya.
Kepala Sekolah SMP Budi Utomo, Renata, membenarkan ASS belum masuk sekolah. Meskipun begitu, pihak sekolah siap memberikan dukungan belajar jika ASS sudah siap untuk bersekolah. "Ia tidak dilarang masuk sekolah. Ia juga tidak akan mendapatkan perlakuan diskriminatif," kata Renata.
Pada Selasa, 9 Oktober 2012, Dinas Pendidikan Kota Depok serta Komnas Perlindungan Anak mengadakan dialog dengan sekolah SMP Budi Utomo dan orang tua korban. Dalam dialog tersebut, korban dijamin bisa kembali belajar di sekolah dan tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.
Korban diculik dan diperkosa teman Facebook-nya. Ia disekap di Paraung dan Ciseeng, Bogor, selama beberapa hari. Kasus ini kini ditangani Kepolisian Bogor.
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
Info Meningitis, Gubernur Umumkan Telepon Seks
Ada Ancaman Teror, PM Australia Ngotot ke Bali
Vidic Tidak Akan Bergabung ke Juventus
Dipenjara karena Lem Tangan Balitanya di Dinding
Jalur Kereta Api Mati, Potensi Wisata Baru