TEMPO.CO, Jakarta - Program layanan kesehatan gratis lewat program Kartu Jakarta Sehat diuji coba mulai besok, Sabtu, 10 November 2012. Program ini pertama-tama ditujukan kepada 3.000 warga di enam kelurahan yang berisi lapisan masyarakat yang dianggap sangat membutuhkan, sebelum kemudian dievaluasi kembali guna dibagi kepada warga Jakarta yang lain.
“Peluncuran pertama di Pademangan, Jakarta Utara,” kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Jumat, 9 November 2012. Lima kelurahan lain adalah Bukit Duri, Manggarai (Jakarta Selatan), Tanah Tinggi (Jakarta Pusat), Tambora (Jakarta Barat), serta Marunda (Jakarta Utara). “Keenam kelurahan ini yang paling parah,” kata Jokowi--sapaan Joko Widodo.
Jokowi mengatakan, untuk tahap pertama ini, Kartu Jakarta Sehat memang diprioritaskan kepada warga yang kurang mampu secara ekonomi. Pada tahun depan, dia mengundang setiap warga Jakarta mendapat kartu yang sama. “Silakan, dengan catatan, mau dengan layanan perawatan di kelas III," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang target bahwa 4,5 juta dari total 9,6 juta jiwa warga Jakarta dapat memanfaatkan Kartu Jakarta Sehat pada tahun depan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 900 miliar dari total Rp 2,9 triliun.
Bedanya dengan layanan terdahulu, seperti Jamkesda dan JPK-Gakin, adalah data pasien tak lagi dicatat secara manual, melainkan terekam dalam kartu. "Ada record-nya, seperti sakitnya apa. Sakit bulan ini panu, yang lalu sakit masuk angin, ada semuanya,” kata Jokowi. “Ini yang membedakan, ada sistem dan tidak ada sistem."
TRI ARTINING PUTRI